REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merotasi 1.125 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara bersamaan pada Senin (25/2) sore. Dengan penyegaran jabatan itu, dia berharap mereka dapat memberikan inovasi dan terobosan di tempatnya bertugas.
"Kepemimpinannya diuji untuk memunculkan inovasi, terobosan. Kemarin saya garis bawahi bahwa stakeholder terpenting adalah rakyat bagaimana rakyat harapannya terpenuhi, kebahagiannya tercapai," ujar Anies di kawasan Jakarta Timur, Selasa (26/2).
Ia mengatakan, tak ada periode adaptasi bagi para pejabat yang dirotasi. Justru menurutnya mereka harus membawa kebaruan dan suasana baru. Dengan cara pendekatan dan pelayanan yang berbeda kepada rekan kerja maupun masyarakat.
Anies ingin pelayanan untuk warga di kelurahan maupun kecamatan ditingkatkan dari kepemimpinan sebelumnya termasuk di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD). Sebab, kata dia, kini pihaknya akan melakukan pengawasan yang sangat ketat dan evaluasi terhadap para pejabat yang baru saja dilantik.
"Sekarang kita akan lakukan monitoring yang sangat ketat nanti akan kita lakukan evaluasi setelah enam bulan dan disitu evakuasi dilakukan pada semua yang posisi-posisi yang kemarin dilantik," jelas Anies.
Sementara, ia memaparkan diantara alasan demosi bagi kepala dinas ialah capaian kegiatan strategis daerah (KSD) dan pelaksanaan program serapan. Anies mengatakan, apabila beberapa KSD yang belum tercapai maka akan dilakukan proses pemeriksaan.
"Ada BAP dulu ada proses pemeriksaan dan ditunjukkan data-datanya bukan sesuatu yang mereka tidakk tahu," tutur dia.