REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tiba di Vietnam. Kereta api yang ditumpangi oleh Kim tiba di perbatasan Vietnam, Dong Dang pada Selasa (26/2) pagi waktu setempat.
Karpet merah telah digelar di stasiun untuk menyambut kedatangan Kim, ditambah dengan bendera Korut dan Vietnam yang berkibar di sekitarnya. Usai turun dari kereta api, Kim akan berkendara dengan Mercedes Benz menuju Hanoi yang menempuh jarak 170 kilometer.
Dari dalam mobil, Kim tampak melambaikan tangannya kepada sekelompok anak-anak muda yang berjejer di jalan sambil mengibarkan bendera Vietnam dan Korut. Jalan utama menuju Hanoi ditutup dan dijaga oleh pasukan keamanan Vietnam yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja.
Seorang asisten terdekat Kim, Kim Chang-son telah berada di Hanoi terlebih dahulu untuk menyiapkan pertemuan puncak antara pemimpin tertinggi Korut tersebut dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Adapun, kakak perempuan Kim yang ikut dalam rombongan tampak turun terlebih dari kereta api.
Rencananya, Kim dan Trump akan melakukan pertemuan selama dua hari yakni pada 27-28 Februari 2019. Mereka diperkirakan akan bertemu di Wisma Pemerintah Hanoi, yakni sebuah bangunan era kolonial yang elegan di pusat kota. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa kedua pemimpin negara tersebut akan bertemu di Metropole Hotel.
Selama akhir pekan, Pemerintah Vietnam melakukan penutupan jalan dari stasiun ke Hanoi. Selain itu, bendera Korut dan AS tampak berkibar di sepanjang jalan raya utama dan jembatan yang melintasi Sungai Mera menuju pusat kota.
Sementara itu, Trump dijadwalkan tiba di Vietnam pada Selasa malam. Rencananya, Trump akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong pada Rabu (27/2) pagi.
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, Trump dan Kim akan melakukan pembicaraan empat mata pada Rabu malam, sekaligus makan malam bersama.