REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana membuat museum di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Museum itu kelak akan menampilkan contoh-contoh kumpulan kapal-kapal illegal fishing yang ditenggelamkan oleh kementerian yang dipimpinnya.
"Kami akan buat museum yang mengumpulkan contoh kapal yang kita tangkap di Pangandaran," kata Susi saat mengisi talk show and exhibition "Festival Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa", di Graha Sanusi Hardjadinta, Universitas Padjajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Di hadapan para mahasiswa, Susi menceritakan alasan pihaknya membuat tayangan penenggelaman kapal illegal fishing dengan tampilan yang menyeramkan.
"Saya sering ditanyai oleh para milenial, Bu Susi kenapa gambar penenggelaman kapak dibikin seram tayangannya. Saya jawab, itu sengaja biar para penjarah ikan di laut kita jadi takut," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Susi juga memaparkan keberhasilan kementerian yang dipimpinnya, seperti penenggelaman 488 kapal illegal fishing, Kapal-kapal tersebut diketahui telah mencuri kekayaan hayati di laut Indonesia.
Pada acara tersebut Susi mengatakan, akan menenggelamkan artis sekaligus pendiri gerakan sosial Indonesian Ocean Pride, Hamish Daud jika tidak mau membantu para generasi milenial yang tertarik untuk mencintai dan menjaga laut.
"Jadi Hamish kalau anak-anak SMA, mahasiswa mengajak tur untuk mencintai laut kita, harus bersedia ya. Ini janji ya, ada Pak Rektor (Unpad). Jadi kalau Hamish tidak mau maka Hamish akan ditenggelamkan," katanya diikuti tawa para mahasiswa yang hadir di acara tersebut.
Suami dari penyanyi Raisa ini hadir bersama Melati Wijsen, penggagas Gerakan "Bye Bye Plastic Bags". Di talkshow tersebut, ia mewakili generasi milenial yang memiki kepedulian terhadap lingkungan, khususnya lautan.
Dipandu oleh Menteri Susi sebagai moderator, Hamish menceritakan awal mulai dirinya menggagas gerakan sosial Indonesian Ocean Pride di hadapan para mahasiwa.