Selasa 26 Feb 2019 14:49 WIB

Kim Jong-un Tiba, Jurnalis Gedung Putih Pindah Hotel

Kim Jong-un dinilai sengaja ingin satu hotel dengan jurnalis AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikabarkan akan menginap di hotel yang sama dengan wartawan Gedung Putih. Beberapa pakar menyebut hal ini sebagai strategi yang disengaja bagi Kim untuk mendekatkan diri dengan media Amerika Serikat (AS).

"Dengan memaparkan setiap langkahnya ke kamera Amerika, Kim Jong-un mungkin mengisyaratkan bahwa dia bertekad untuk mengirim pesan kuat tentang keinginannya untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat," ujar Pengamat Korut dari Sejong Institute, Cheong Seong-chang, Selasa (26/2).

Baca Juga

Sebelumnya, Kim diperkirakan bakal menginap di Melia Hanoi Hotel, tempat beberapa wartawan Gedung Putih juga menginap di hotel tersebut. Namun beberapa menit setelah Kim tiba, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan, wartawan Gedung Putih akan dipindahkan dari Melia Hanoi Hotel.

Jurnalis Gedung Putih lalu dipindahkan ke Viet Xo Friendship Cultural Labour Palace yang berjarak beberapa blok dari Melia Hanoi Hotel. Padahal mereka sudah terlebih dahulu memesan kamar di Melia Hanoi Hotel.

Asisten pribadi Kim, Kim Chang-son berada di Vietnam beberapa hari sebelumnya. Ia telah melakukan pemeriksaan ke Melia Hanoi Hotel.

Seorang staf Melia Hanoi Hotel mengatakan kepada Reuters, wartawan Gedung Putih sejatinya ditempatkan di lantai tiga.  Sedangkan seluruh lantai dua, dan ballroom telah dipesan oleh delegasi Korut. Bahkan, reporter Reuters sempat diusir dari lobi sebelum Kim datang.

Kereta api yang ditumpangi oleh Kim tiba di perbatasan Vietnam, Dong Dang pada Selasa (26/2) pagi waktu setempat. Karpet merah telah digelar di stasiun untuk menyambut kedatangan Kim.

Bendera Korut dan Vietnam berkibar di sekitarnya. Usai turun dari kereta api, Kim akan berkendara dengan Mercedes Benz menuju Hanoi yang menempuh jarak 170 kilometer.

Dari dalam mobil, Kim tampak melambaikan tangannya kepada sekelompok anak-anak muda yang berjejer di jalan sambil mengibarkan bendera Vietnam dan Korut. Jalan utama menuju Hanoi ditutup dan dijaga oleh pasukan keamanan Vietnam, yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja.

Seorang asisten terdekat Kim, Kim Chang-son telah berada di Hanoi terlebih dahulu untuk menyiapkan pertemuan puncak antara pemimpin tertinggi Korut tersebut dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Adapun, kakak perempuan Kim yang ikut dalam rombongan tampak turun terlebih dahulu dari kereta api. Rencananya, Kim dan Trump akan melakukan pertemuan selama dua hari yakni pada 27-28 Februari 2019.

Mereka diperkirakan akan bertemu di Wisma Pemerintah Hanoi, yakni sebuah bangunan era kolonial yang elegan di pusat kota. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa kedua pemimpin negara tersebut akan bertemu di Metropole Hotel. Trump dijadwalkan tiba di Vietnam pada Selasa malam.

Rencananya, Trump akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong pada Rabu (27/2) pagi. Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, Trump dan Kim akan melakukan pembicaraan empat mata pada Rabu malam, sekaligus makan malam bersama.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement