Rabu 27 Feb 2019 00:45 WIB

Agar Dana Investasi Ekonomi Digital tak Mudah Lari dari RI

Ada tiga cara untuk bisa menarik dana modal masuk ke Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derasnya arus modal yang masuk ke sektor ekonomi digital saat ini dikhawatirkan juga akan terjadi penarikan modal secara besar-besaran secara tiba-tiba. Namun, menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, potensi keluarnya arus modal secara tiba-tiba tidak akan terjadi.

Hal ini kata Thomas dikarenakan arus modal yang masuk ke ekonomi digital berbeda dengan arus modal yang masuk pada umumnya. Skema investasi yang masuk ke sektor ekonomi digital biasa disebut modal ventura.

Baca Juga

Thomas mengatakan untuk hal ini para investor sudah mengetahui keuntungan dan resiko dari skema investasi seperti ini. "Modal yang ditanam beda sama deposito. Itu kan istilahnya kapan saja bisa ditarik," ujar Thomas di Kantor Kominfo, Selasa (26/2).

Thomas menjelaskan dengan situasi seperti ini hanya ada tiga cara untuk bisa menarik modal. Meski ada tiga cara, namun kata Thomas, jarang ada investor yang akan melakukan hal ini.

Cara pertama, ungkap Thomas, adalah melalui IPO atau mencatatkan saham di pasar modal. Cara kedua, menjual jumlah besaran investasi atau saham yang sudah ia tanamkan ke investor lain.

Cara ketiga adalah nilai investasinya langsung di nol kan. Maksud dari meniadakan aset ini, jelasnya, adalah menghapuskan buku keuangan.

Hal ini kata Thomas, memang terlihat aneh jika dilihat dari sudut pandang skema investasi umum. Hanya saja, skema ini bisa dilakukan di sektor modal ventura.

"Memang sepertinya aneh, investasi dihapus buku. Tapi di dunia ventura itu biasa. Karena, startup banyak sekali yang tidak akan berhasil. Tapi, keuntungan yang diambil dari yg sukses, itu jauh melampaui kerugian investasi yang tidak berhasil," ujar Thomas.

Maka, kata Thomas kedepan persoalan kekhawatiran arus modal ini bisa sewaktu-waktu akan habis tidak akan terjadi. Sebab, dalam skema investasi ini semua pihak sudah memahami betul resiko dan keuntungannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement