Rabu 27 Feb 2019 07:52 WIB

Jadwal dan Rute Konvoi Timnas U-22 Belum Jelas

Kemenpora akan mengirim surat kepada Pemprov DKI Jakarta tentang rencana konvoi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Pemain Timnas U-22 merayakan kemenangan seusai pertandingan final Piala AFF U-22 2019 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Pemain Timnas U-22 merayakan kemenangan seusai pertandingan final Piala AFF U-22 2019 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) berencana menggelar konvoi tim nasional Indonesia U-22 setelah menjuarai piala AFF U-22 di Kamboja. Namun, pihak Kemenpora belum bisa menyampaikan rute yang akan dilalui ataupun waktu pelaksanaan konvoi penyambutan Timnas U-22.

"Kami menyesuaikan dengan jadwal kepulangan para pemain dan tim di Bandara Soekarno-Hatta. Pengalaman sebelumnya, konvoi dilakukan pada sore hari," ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto kepada wartawan, Selasa (27/2) malam.

Baca Juga

Gatot mengatakan, Kemenpora akan mengirim surat kepada Pemprov DKI Jakarta tentang rencana konvoi yang berlangsung di Jakarta.

"Jika Timnas U-22 menang dan meraih gelar juara, Kemenpora akan merencanakan untuk gelar konvoi kemenangan sebagai bentuk sambutan kepada timnas," kata Gatot.

Ia menyampaikan, surat permohonan konvoi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu sekaligus berisi permintaan Kemenpora untuk meminjam bus yang pernah dipakai Tim Persija Jakarta ketika menggelar konvoi kemenangan Liga I 2018 beberapa waktu lalu.

Surat permohonan peminjaman bus dan penyelenggaraan konvoi itu telah disetujui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dan akan dikirimkan kepada Gubernur DKI Jakarta secepatnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement