Rabu 27 Feb 2019 14:02 WIB

Erdogan: Turki akan Beli Sistem Rudal Canggih Rusia S-400

Turki terbukan untuk membeli sistem rudal Patriot AS.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Recep Tayyip Erdogan
Foto: reuters
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan tetap menyepakati pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Namun,  Turki juga terbuka menerima tawaran persenjataan rudal Patriot Amerika Serikat (AS).

"Mengubah arah kesepakatan pembelian S-400 pasti tidak mungkin," kata dia dalam saluran Televisi swasta Turki, NTV yang dikutip dari media Turki, Anadolu Agency, Rabu (27/3).

Baca Juga

"Soal Patriot AS, Jika Anda (AS) memberikan kami kondisi baik, kami juga terbuka untuk membelinya. Kami harus bekerja dengan alternatif baik," Erdogan menambahkan.

Tukri sebelumnya berupaya membeli sistem pertahanan udara dari AS. Namun, tidak ada hasil. Sehingga Ankara memutuskan pada 2017 untuk memebli sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang akan dikirim ke Turki pada 2019.

photo
S 400 Triumph rudal jarak jauh andalan Rusia

S-400 adalah sistem rudal yang dapat merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer. Sistem tersebut terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando.

S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis. Dikembangkan sejak akhir 1980-an, S-400 mengalami penyempurnaan proyek pada Februari 2004.

Kemudian pada 2007, sistem diaktifkan secara resmi. Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari sistem pertahanan milik AS, Patriot.

Pembelian yang dilakukan Turki membuat AS maupun Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meradang. Senat AS bahkan mengancam tidak akan menjual jet tempur generasi kelima, F-35, kepada Turki jika masih ngotot membeli S-400.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement