REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bantuan darurat sebesar 24 juta dolar AS untuk Yaman pada Selasa (26/2). Dana itu akan disalurkan guna membantu penanganan krisis kemanusiaan di negara tersebut.
"Hampir 20 juta warga Yaman tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan dasar dan lebih dari 5 juta satu langkah dihilangkan dari kelaparan," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Dana yang disumbangkan AS rencananya dialokasikan untuk membeli tempat penampungan darurat serta barang-barang atau persediaan yang paling dibutuhkan warga Yaman. Washington berharap dunia internasional melanjutkan upaya penanganan krisis di negara tersebut.
"Tanpa melanjutkan upaya kemanusiaan internasional berskala besar, lebih banyak lagi yang akan menghadapi kelaparan yang mengancam jiwa dan bisa meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah," kata Departemen Luar Negeri AS.
"Sangat penting bahwa pasokan kemanusiaan dan impor komersial, terutama makanan, bahan bakar, obat-obatan, mengalir ke seluruh Yaman secara bebas dan tanpa penundaan," ujar Departemen Luar Negeri AS menambahkan.
AS merupakan salah satu negara yang konsen terhadap krisis kemanusiaan Yaman. Sejak Oktober 2017 hingga saat ini, Washington telah menyumbangkan dana sebesar 721 juta dolar AS untuk Yaman. Kendati demikian, AS pun kerap dikritik karena keengganannya menghentikan penjualan senjata kepada Arab Saudi. Hal itu dianggap berperan besar dalam menciptakan krisis di Yaman. Sebab, Saudi merupakan pemimpin koalisi yang telah menggempur Yaman dengan serangan-serangan udara.
Serangan itu dilancarkan guna memukul kelompok milisi Houthi yang berupaya menggulingkan pemerintahan Abd Mansour Hadi. Namun, agresi Saudi juga berperan dalam menciptakan krisis di Yaman.