REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan, Pulau Lombok memiliki keindahan alam dibanding daerah lain. Hal ini yang menjadi salah satu alasan di balik pemilihan Lombok sebagai tuan rumah MotoGP pada 2021.
Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, yakin penyelenggaraan MotoGP akan menarik ratusan ribu wisatawan datang ke Lombok sehingga pemerintah pusat akan memberikan perhatian dan prioritas khusus bagi NTB.
"Motto GP tidak hanya semata-mata urusan wisata dan wisatawan. Namun, di saat yang sama, pemerintah membutuhkan sumber daya energi. Maka, kerja sama ini akan memberikan keuntungan bagi rencana kegiatan tersebut," ujar Zul saat menandatangani kerja sama dalam bentuk Letter Of Intent (LOI) dengan Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen di Ruang VIP Bandara Internasional Lombok, Rabu (27/2).
Zul menyampaikan, kerja sama dengan Denmark meliputi sektor energi hingga lingkungan, di mana Pemprov NTB maupun Denmark sepakat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil melalui perencanaan energi jangka panjang dan pengembangan sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan serta peningkatan efisiensi energi.
Selain itu, kedua belah pihak sepakat menumbuhkan ekonomi hijau dan berkelanjutan dengan pengelolaan lingkungan yang baik dan mengeksplorasi sumber daya berharga melalui ekonomi sirkular sehingga mengurangi dampak negatif lingkungan terhadap mata pencaharian, ekonomi dan kesehatan. Zul menambahkan, kerja sama juga menyasar pada sumber daya untuk mendukung transisi hijau dengan meningkatkan pangsa energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca di NTB.
"Untuk sektor lingkungan, NTB dan Denmark berniat mempromosikan dan meningkatkan pembangunan ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah padat atas dasar saling menguntungkan, pengalaman, dan prestasi," kata Zul.
Zul berharap kehadiran investor harus dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat NTB. Pemprov NTB memiliki tugas penting dalam memastikan daerah Lombok aman agar menarik minat investor. Zul juga berharap pengembagan energi terbarukan ini tidak hanya di Lombok, namun juga di Pulau Sumbawa.
"Apalagi saat ini para peneliti menemukan potensi tambang batu bara terbesar ada di Sumbawa. Saya harap kerja sama ini segera dikonkretkan," ucap Zul.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen menyambut baik kerja sama tersebut. Rasmus mengaku telah melakukan studi kelayakan di berbagai wilayah di NTB ini.
"NTB memiliki potensi yang baik untuk pengembangan energi terbarukan, termasuk penggunaan sampah untuk diolah menjadi energi yang bermanfaat," kata Rasmus.
Selain itu, kerja sama memungkinkan kedua daerah saling bertukar teknologi untuk mengembangkan sumber daya energi terbarukan. Rasmus berjanji, setelah tanda tangan kerja sama ini, pihaknya akan mekukan hal-hal konkret sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut.