REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemenpupera) bersama tim dari Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Bandung meninjau rencana pembangunan sejumlah infrastruktur jalan di Kota Bandung, Rabu (27/2). Salah satunya adalah proyek jalan layang (flyover).
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang ikut dalam peninjauan mengatakan pembangunan flyover ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Ada tiga titik flyover yang akan dibantu pembangunannya.
"Rencana ada tiga flyover. Persimpangan tidak sebidang Kiaracondong-Buahbatu, persimpangan tidak sebidang Leuwipanjang-Kopo, dan persimpangan tidak sebidang Djundjunan Pasteur," kata Yana di sela-sela peninjauan di Kiaracondong.
Yana mengatakan titik-titik ini dipilih karena merupakan titik-titik kemacetan yang cukup parah. Ia berharap dengan adanya penambahan jalan dapat mengurai kemacetan.
Ia menyebutkan pembangunan akan dimulai pada flyover di Kopo-Leuwipanjang. Dalam hal ini pemerintah pusat sudah hampir menyelesaikan tahapan pembebasan lahan di lokasi tersebut.
Ia menambahkan dalam rencana proyek ini anggaran berasal dari pemerintah pusat dan provinsi. Pemkot Bandung hanya sebagai penerima manfaat pembangunan.
"Itu semuanya dari pusat sama peovinsi. Kecuali nanti yang flyover Kiaracondong-Buahbatu itu ada 20 persen lahan yang dibebaskan beban kota. Jadi nanti berbagi," ujarnya.
Selain meninjau titik pembangunan flyover, tim juga mengecek proyek interchange KM 149 Gedebage. Ia berharap proyek-proyek tersebut dapat segera dikerjakan sehingga bisa mengurangi kemacetan secara signifikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan pembangunan flyover diperkirakan akan dimulai pada 2020. Rencananya flyover Kopo-Leuwipanjang menjadi yang pertama dibangun dari bantuan ini.
"Yang mulai 2020 itu flyover Kopo karena diperkirakan pembebasan sudah hampir selesai 95 persen," kata Arif
Untuk flyover lainnya diperkirakan akan dimulai pada 2021. Pemkot pun akan menganggarkan untuk membantu pembebasan lahan proyek flyover Kiaracondong melalui APBD.
"Untuk tiga flyover ini pembiayaan kontruksinya oleh Kemenpupera melalui Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN). Sementara pembebasan lahannya oleh Pemprov Jawa Barat," ujarnya.