Rabu 27 Feb 2019 19:56 WIB

Video Pembakaran Kaus Jokowi Beredar, TKD: Jangan Terpancing

Dalam video itu, tampak sejumlah pemuda menyobeki kaus bergambar Jokowi-Maruf

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dan Stafsus Presiden Jokowi, Johan Budi menghadiri nonton bareng (nobar) debat perdana Capres-Cawapres di JX International, Surabaya, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dan Stafsus Presiden Jokowi, Johan Budi menghadiri nonton bareng (nobar) debat perdana Capres-Cawapres di JX International, Surabaya, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Video pembakaran kaus bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin beredar di sosial media dan group-group WhatsApp. Lokasi kejadian pembakaran kaus tersebut diduga berada di Sampang, Madura. Dalam video itu, tampak sejumlah pemuda menyobeki kaus bergambar pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01. Tak hanya disobeki, beberapa pemuda juga terlihat membakar kaus itu dan menginjak-injaknya.

"Kami sangat menyesalkan aksi-aksi anarkis semacam itu. Tim sedang melihat opsi-opsi jalur hukumnya. Keep calm," kata Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (27/2).

Maka dari itu, Machfud mengimbau agar para pendukung Jokowi dan Kiai Ma'ruf, terutama di Madura agar tidak terpancing untuk membalas dendam dengan tindakan anarkis serupa. Maruf malah merasa, aksi anarkis ini merupakan gejala kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Madura pada kontestasi Pilpres 2019.

"Madura yang selama ini menjadi basis Pak Prabowo mulai beralih ke Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf. Di pemetaan kami, sudah sangat terlihat migrasi suara tersebut, terutama di Bangkalan dan Sampang. Sekarang menjalar ke Sumenep dan Pamekasan," ujarnya.

Menurutnya, karena ada potensi suara Prabowo tergerus besar-besaran di Madura, munculah aksi anarkis tersebut. Machfud berpendapat, aksi tersebut tiada lain karena adanya semacam ketakutan kalah, dari pendukung Prabowo. Sehingga melancarkan tindakan-tindakan yang menakut-nakuti.

Mantan kapolda Jatim ini menegaskan, tim pemenangan sama sekali tidak takut dengan aksi-aksi provokasi seperti itu. "Justru malah semangat untuk membalik keadaan di Madura. Yang penting kami tidak akan ikut cara-cara kekerasan seperti itu. Keep calm saja, terus bergerak dan makin masif," kata Machfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement