REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses evakuasi longsor di lokasi tambang emas ilegal, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, terus dilakukan hingga tujuh hari ke depan. Lokasi longsor yang sempit menjadi salah satu kendala yang dihadapi tim SAR gabungan di lapangan untuk melakukan evakuasi.
"Lokasi sama sempitnya area evakuasi. Posisi gua untuk pengambilan korban itu memang sangat sempit sekali. Paling hanya dua orang untuk masuk ke lorong itu," ujar Kepala Subbagian Hubungan Pers, Media, dan Publikasi Basarnas, M Yusuf Latif, saat dihubungi, Rabu (27/2).
Saat ini, kata dia, proses evakuasi masih terus berjalan. Tim SAR gabungan akan bekerja selama tujuh hari ke depan untuk menyelamatkan korban yang terjebak di dalam lokasi longsor tersebut. Tapi, tak menutup kemungkinan proses evakuasi akan dilakukan lebih dari tujuh hari melihat perkembangan situasi di lapangan. Ia menerangkan, terdapat sekitar 60 korban yang tertimbun.
"Ada sekitar 60 korban yang tertimbun, yang sudah dievakuasi itu ada 16 korban, yang 14 selamat yang dua dalam kondisi meninggal dunia," terang Yusuf.
Lokasi longsor yang sempit serta akses jalan yang sulit membuat tim SAR gabungan tidak dapat menggunakan alat berat sampai saat ini. Yusuf menjelaskan, lokasi longsor masuk ke daerah perkebunan dengan jalan yang terjal dan berbukit.
"Sejauh ini masih secara manual dulu dengan dibantu oleh beberapa instansi yang sudah terlibat di dareah sana. Sementara masih manual dulu pakai alat-alat evakuasi yang bisa kembuka akses di dalam gua dalam terowongan itu," tuturnya.