Rabu 27 Feb 2019 23:00 WIB

PKS Lakukan Safari Sejarah Dakwah ke Makam Wali Songo

Safari dakwah dilakukan dengan berziarah ke makan Sunan dan Syaikh Jumadil Kubro

Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al-Jufri (tengah) melakukan safari sejarah dakwah dengan berziarah ke makam-makam walliyulloh
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al-Jufri (tengah) melakukan safari sejarah dakwah dengan berziarah ke makam-makam walliyulloh

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO --  Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al-Jufri melakukan safari sejarah dakwah dengan berziarah ke makam-makam walliyulloh, antara lain berziarah ke makam Sunan Gresik, Sunan Drajat, dan Sunan Bonang, kemudian Syaikh Jumadil Kubro di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 

Syaikh Jumadil Kubro dikenal sebagai penghulu para waliyullah yang umat Muslim Nusantara sebut sebagai Wali Songo. 

Baca Juga

Syaikh Jumadil Kubro adalah ayah dari Sunan Gresik dan kakek Sunan Ampel. Cicitnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Serta Sunan Giri, dan Sunan Gunung Jati. 

Sedangkan Sunan Muria dan ayahnya, Sunan Kalijaga, adalah keturunan dari adik Syaikh Jumadil Kubro yang juga berdakwah bersama beliau. "Ini waliyullah yang sangat berjasa menyebarkan agama kita di Nusantara. Islam yang rahmatan lil'alamin. Anak keturunannya pun menjadi para wali dan raja-raja di Nusantara. Penuh barokah. Semangat perjuangannya harus kita lanjutkan," tutur Habib Salim di Jawa Timur, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (27/2).

Syaikh Jumadil Kubro mulai menyebarkan Islam  di Nusantara pada masa Majapahit. Mulai Malaka, Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi telah tersentuh oleh dakwahnya.

Habib Salim juga mengajak umat Islam untuk meneladani perjuangan para waliyullah dalam mengamalkan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin di Bumi Nusantara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement