Rabu 27 Feb 2019 22:12 WIB

Pemerintah dan Unicorn Susun Skema Peningkatan SDM Digital

Skema peningkatan SDM Ekonomi Digital ini menyasar pelaku UMKM

Unicorn Indonesia
Foto: Republika
Unicorn Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan tiga perusahaan rintisan (start-up) skala "unicorn" menyusun skema peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi digital khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.

"Saat ini pemerintah tidak lagi bertindak sebagai regulator, namun akan lebih berfungsi sebagai fasilitator dan akselerator. Hal tersebut akan memberikan ruang bagi tumbuhnya inovasi," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian M Rudy Salahuddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (27/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, kementerian juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) program Kemitraan Ekonomi Umat dan pemberdayaan Usaha, Kecil, dan Menengah dengan Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi Kadin Muhammad Lutfi dan pimpinan tiga perusahaan rintisan yang memiliki valuasi hingga satu miliar dolar AS yakni Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek. Peningkatan kualitas SDM ini, kata Rudy, memang menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah sejak 2018.

"Bersama Menko Perekonomian, kami berikan kemudahan pajak melalui sistem Online Single Submission (OSS). Selain itu, pemerintah juga mendukung pembangunan sumber daya manusia, yakni berupa peningkatan adopsi dan literasi digital, peningkatan dan penyesuaian keahlian (skills), serta pengembangan pelaku usaha," kata dia.

Rudy mengatakan kehadiran Revolusi Industri 4.0 tidak hanya memunculkan banyak peluang tetapi juga tantangan dan disrupsi dalam tatanan pasar tenaga kerja.

Perkembangan intelegensi artifisial yang dapat menggantikan pekerjaan manusia menjadi tantangan tersendiri yang perlu segera ditangani dengan melaksanakan program-program peningkatan kualitas SDM.

Upaya peningkatan kualitas SDM, kata Rudy, akan berdampak pada perkembangan ekonomi digital yang juga akan mendorong pemerataan manfaat ekonomi yang menyeluruh.

"Berkembangnya aplikasi 'marketplace' misalnya, memiliki kontribusi besar untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan inkusivitas keuangan," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani meminta para pengusaha untuk cepat beradaptasi agar usaha yang dijalankan tetap berkelanjutan sesuai perkembangan tren perekonomian saat ini.

"Bertumpu kepada potensi yang ada, pengusaha harus selalu melakukan antisipasi terhadap tren perubahan yang akan terjadi, mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dan melakukan kolaborasi agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih efektif dan efisien," kata Rosan. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement