Kamis 28 Feb 2019 00:45 WIB

Polda Sulawesi Utara Turunkan Tim Pencari Korban Tambang

Diperkirakan 60 orang penambang emas tertimbun longsor di Bolmong.

Red: Reiny Dwinanda
Evakuasi Bolaang Mangondow. Petugas menggotong salah seorang penambang yang selamat dari lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondouw, Sulawesi Utara, Rabu (27/2/2019).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Evakuasi Bolaang Mangondow. Petugas menggotong salah seorang penambang yang selamat dari lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondouw, Sulawesi Utara, Rabu (27/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Polda Sulawesi Utara menurunkan tim untuk membantu evakuasi terhadap penambang yang tertimbun longsor di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow. Tim kesehatan, Sabhara dengan peralatan khusus dan anjing pelacak untuk mencari korban.

"Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto juga telah memerintahkan Kapolres Kotamobagu untuk bekerja secara optimal mungkin untuk menyelamatkan korban serta bekerja cepat mencari korban," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut), Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Manado, Rabu.

Baca Juga

photo
Sejumlah anggota tim SAR mengevakuasi salah seorang korban tambang emas yang longsor di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Selasa (26/2/2019) malam.

Dalam pencarian penambang korban longsor itu, Polres Kotamobagu juga telah mengerahkan sekitar 60 personel serta 30 anggota Brimob untuk melakukan evakuasi.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (27/2), hingga pukul 14.30 WITA, 17 korban berhasil dievakuasi dengan rincian tiga jiwa meninggal dan 14 orang selamat. Diperkirakan lebih dari 60 orang tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat itu.

Peristiwa tersebut terjadi saat puluhan orang sedang menambang emas tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang. Mereka tertimbun tanah longsor sekitar pukul 21.00 WITA, Selasa (26/2).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا
Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.”

(QS. An-Nisa' ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement