Rabu 27 Feb 2019 23:35 WIB

Dahnil Anzar Laporkan Dugaan Korupsi Dana Kemah

KPK diminta mengambil alih penyelidikan terhadap dugaan korupsi terkait dana kemah

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
KPK
KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penasihat hukum mantan ‎Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (27/2). Kedatangan kuasa hukum Dahnil dan eks pengurus Pemuda Muhamadiyah adalah untuk membicarakan ‎beberapa hal khususnya mengenai kasus dugaan-dugaan korupsi dana kemah yang sangat janggal.

"Tujuan kami datang ke KPK ada dua. Pertama, untuk meminta KPK mengambil alih penyelidikan terhadap dugaan korupsi terkait dana kemah yang selama ini kawan-kawan ‎mengetahui dilakukan kepolisian, tapi menyasar pemuda Muhammadiyah saja, kata kuasa hukum Dahnil, Nurkholis Hidayat di Gedung KPK Jakarta, Rabu (27/2).

Ia menjelaskan dasar permintaan tersebut karena selain dimungkinakan secara hukum kasus tersebut dinilainya terlalu banyak kejanggalan. Terutama dalam proses penyelidikan oleh Kepolisian. Selain itu, mereka  juga melaporkan ihwal tindakan polri yang melakukan tekanan agar beberapa orang saksi memberi keterangan sesuai keingainan penyelidik, bukan bersadarkan faktanya.

"‎Kawan-kawan ini ada empat orang, yang sekarang ikut melaporkan, adalah statusnya saksi di kepolisian, tetapi selama proses pemeriksaan di kepolisian mereka dipaksa untuk memberikan keterangan yang sebenarnya rugikan dirinya sendiri secara hukum. Akhirnya mereka-mereka ini berpotensi menjadi tersangka secara hukum secara tidak fair," ujarnya.

"Oleh karena itu, kami juga mendapatkan informasi-informasi yang sangat cukup untuk bahwa proses penyidikan ini seharusnya oleh KPK. Karena wajarnya dugaan korupsi dalam dana hibah itu wajarnya penyelidikan tindak pidana korupsi itu selalu dimulai bukan dari hilir, tapi dari hulunya," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, menjadi hak setiap masyarakat bisa melaporkan dugaan tindak pidana korupsi ke KPK. Namun, KPK akan menelaah terlebih dahulu, apakah laporan tersebut merupakan kewenangan dari lembaga antirasuah tersebut.

"Laporan itu akan kami telaah terlebih dahulu apakah menjadi kewenangan KPK atau tidak. Itu penting sekali karena KPK juga tidak bisa menangani semua tindak pidana korupsi  atau yang kedua nanti akan ditelaah lebih lanjut apakah sudah ditangani penegak hukum lain atau tidak," terang Febri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement