Kamis 28 Feb 2019 00:09 WIB

Menperin Ingin Investasi Korsel di Indonesia Meningkat

Korea Selatan menjadi investor kelima terbesar di Indonesia.

Red: Nur Aini
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto terus mendorong peningkatan investasi Korea Selatan di Indonesia, terutama untuk sektor industri.  

"Saat ini, kerja sama Indonesia dan Korea Selatan berada di level baru. Korea punya peran di industri baja yang disebut mother of industry yang memperdalam struktur industri otomotif," kata Airlangga lewat keterangannya, Rabu (28/2). 

Baca Juga

Airlangga menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada rangkaian Acara Korean Business Dialogue dengan tema Together We Grow. Menurut Menperin, investasi Korea Selatan sudah membuka satu juta lapangan kerja di Indonesia.  

"Kami berharap, jumlah ini meningkat dua kali lipat pada 2024," ucap Airlangga. 

Hal itu dinilainya merupakan langkah strategis dalam upaya memperdalam struktur manufaktur nasional agar lebih berdaya saing di kancah global. Guna menarik penanaman modal tersebut, Pemerintah Indonesia telah bertekad menciptakan iklim bisnis yang kondusif serta memberi kemudahan dalam perizinan usaha. 

Menurut Menperin, Korea Selatan konsisten menjadi investor kelima terbesar di Indonesia dalam lima tahun terakhir melalui berbagai investasi di sektor manufaktur dasar seperti industri baja dan petrokimia.  

"Di sektor baja, kita mengenal perusahaan POSCO, lalu Lotte Chemical Indonesia sebagai pemain petrokimia serta ada juga industri ban Hankook," ungkapnya. 

Melalui penguatan kemitraan Indonesia-Korea Selatan, Airlangga meyakini, akan dapat saling menguntungkan bagi kedua negara.  

"Potensi perdagangan kedua negara sangat besar," ujarnya. Pada 2017, neraca perdagangan RI-Korsel mengalami surplus sebesar 78 juta dolar AS dari total nilai perdagangan yang mencapai 17 miliar dolar AS. Diproyeksikan, nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat dengan target sebesar 30 miliar dolar AS pada 2022. 

"Kami juga harapkan terjadi pertumbuhan investasi di sektor permesinan, karet, kayu, dan elektronik dari Korea Selatan di Indonesia," ungkapnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement