REPUBLIKA.CO.ID, Moushul, salah satu provinsi di Irak, menyimpan segudang sejarah. Kota ini mempunyai salah satu kawasan pertanian yang usianya lebih dari ribuan tahun.
Menurut guru besar sejarah di Universitas Mousul, Ahmad Qasim Jum’at, kedatangan Islam di kota ini diperkirakan bermula pada tahun 637 Masehi. "Hal ini ditandai dengan pendirian Masjid al-Mushaffa dan pasar as-Sarajin," katanya seperti dilansir Aljazeera, Kamis (27/2).
Ahmad menjelaskan, di antara keistimewaan arsitektur di kota ini yaitu, setiap banguna-bangunan kuno dibangun dengan bata merah dan atap rumahnya dibuat tanpa menggunakan penyangga.
Sebelum aksi perusakan yang dilakukan ISIS di wilayah ini, banyak sekali ditemukan situs-situs bersejarah di kota ini.
Salah satu situs rumah tua Mousul yang rusak oleh ISIS./Aljazeera
Jumlah situs bersejarah tersebut mencapai 365 situs yang berasal dari peradaban yang berbeda. Sayangnya, beberapa di antaranya punah akibat perusakan oleh ISIS.
Di antaranya Masjid an-Nuri, Masjid Imam al-Bahir, dan Imam Muhsin. Masjid-masjid tersebut dihancurkan ISIS dengan dalih adanya kuburan di masjid-masjid tersebut. Benteng dan beberapa gereja bersejarah juga tak luput dari kebrutalan ISIS.
Kawasan tua Mousul terkenal dengan gaya arsitekturnya yang khas memang. Data dari pemerintah setempat menyebutkan, jumlah rumah kuno di wilayah ini mencapai 12 ribu unit.
Sebagian besarnya hancur. Upaya rekonstruksi pada 2008 tak membuahkan hasil yang signifikan, bahkan sia-sia.