REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Terjadi penurunan jumlah penumpang dan penerbangan di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta sejak Januari 2019. Penurunan ini pun disebabkan oleh banyak faktor.
General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, penurunan ini disebabkan karena adanya faktor low season. Salah satunya, kenaikan tiket pesawat menjadi faktor yang mempengaruhi turunnya jumlah penumpang.
"Harga tiket ini ada batas bawah dan batas atas. Jadi memang ada di batas atas untuk harga tiketnya. Sehingga memang di Januari ini ada penurunan penumpang yang cukup signifikan," kata Pandu di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta, Rabu (27/2).
Bahkan, hal ini mengakibatkan adanya pembatalan penerbangan (cancel flight). Untuk efisiensi, maka beberapa penerbangan pun dialihkan.
"Cancel flight itu tidak jadi operasi karena penumpangnya sedikit. Sehingga untuk efisiensi (penerbangan) dialihkan. Jadi yang pagi misalnya hanya 30 persen penumpang, dialihkan ke siang atau malam hari," jelas Pandu.
Selain itu, penerapan bagasi berbayar juga menjadi faktor terjadinya penurunan pada Januari dan Februari 2019 ini. Termasuk, dibukanya Tol Trans Jawa.
Namun, penerapan bagasi tidak menjadi faktor utama. Bahkan, perbedaan antara maskapai penerbangan yang menerapkan aturan ini dengan yang tidak, posisi penurunan jumlah penumpangnya sama.
"Bahkan ada juga (maskapai tidak menerapkan bagasi berbayar) yang lebih banyak cancel-nya, karena terkait dengan jumlah penumpang yang memang sedang drop," ujar Pandu.