REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami tiga kali gempa guguran pada Kamis (28/2) pagi. Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menyebut sejak pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik, terekam 3 kali gempa guguran dengan durasi 36-72 detik.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada Kamis pagi, dilaporkan bahwa visual gunung teraktif di Indonesia itu tampak. Angin di gunung tersebut bertiup tenang dengan suhu udara mencapai 21,5 derajat Celcius dengan kelembapan udara 88 persen RH dan tekanan udara hingga 916,8 hpa.
Status Gunung Merapi pada level II atau Waspada. Sementara tidak disarankan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Warga di kawasan itu juga diminta mewaspadai bahaya lahar hujan. Terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.