Kamis 28 Feb 2019 14:23 WIB

Pendapatan Usaha Waskita Karya Tumbuh 7,9 Persen

Waskita Karya juga mencatat laba bersih sebesar Rp 4,6 triliun pada 2018.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) mencatat pertumbuhan pendapatan sepanjang 2018. SVdP Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiati mengatakan penadapatan sepanjang 2108 tumbuh 7,9 persen.

"Pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 7,9 persen dari Rp 45,2 triliun pada 2017 menjadi Rp 48,7 triliun pada tahun 2018," kata Shastia, Kamis (28/2).

Baca Juga

Dia menambahkan Waskita Karya juga mencatat laba bersih sebesar Rp 4,6 triliun pada 2018. Shastia mengatakan laba bersih tersebut meningkat 9,9 persen dari 2017 yang hanya sebesar Rp 4,2 triliun.

Shastia mengatakan dengan kinerja tersebut, kinerja Waskita Karya semakin baik karena memberikan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders. Hal tersebut ditambah dengan tahun lalu, Waskita Karya menerima pembayaran atas proyek dan dana talangan tanah sebesar Rp 36,75 triliun.

Pembayaran proyek tersebut, kata dia, diterima atas pembayaran proyek Jalan Tol Batang-Semarang sebesar Rp5,75 triliun dan proyek lintas rel terpadau (LRT) Palembang sebesar Rp 3,9 triliun. Begitu juga dengan pembayaran proyek Tol Pasuruan-Probolinggo sebesar Rp 2,1 triliun, proyek Tol Salatiga-Kartasura sebesar Rp 2 triliun, proyek Ruas Tol Terbanggi Besar -Kayu Agung (porsi VGF Tol Semarang-Batang) senilai Rp 1,96 triliun.

"Penerimaan proyek lainnya sebesar Rp 18,23 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 2.8 triliun," tutur Shastia.

Menurut Shastia, hal tersebut juga dibarengi dengan produktivitas perusahaan sepanjang 2018, Waskita Karya juga menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur. Beberapa proyek yang diselesaikan selama 2018 yaikni proyek LRT Sumatra Selatan, Proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, dan Bendungan Raknamo Nusa Tenggara Timur.

Begitu juga dengan proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4, Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Batang-Semarang, Tol Salatiga-Kartasura, Jalan Tol Solo-Ngawi, Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Proyek Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Bandar Udara Kertajati, dan landasan pacu  Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement