Kamis 28 Feb 2019 14:59 WIB

Trump Puji Pertemuan dengan Kim Jong-un

Pertemuan kedua antara Trump dan Kim digelar hari ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un bertemu di Vietnam, Rabu (27/2).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un bertemu di Vietnam, Rabu (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan menggelar pertemuan puncak hari kedua pada Kamis (28/2). Trump menyebut, pertemuannya dengan Kim sangat istimewa.

"Pertemuan yang hebat, dan dialog yang sangat baik," ujar Trump dalam akun Twitter-nya usai jamuan makan malam dengan Kim di Hotel Metropole.

Baca Juga

Gedung Putih menyatakan, kedua pemimpin negara akan menandatangani perjanjian bersama usai pembicaraan lebih lanjut pada hari kedua. Namun Gedung Putih tidak membeberkan lebih lanjut mengenai isi perjanjian tersebut.

Gedung Putih menyatakan, pertemuan hari kedua antara Trump dan Kim akan digelar di Hotel Metropole. Keduanya dijadwalkan melakukan pembicaraan empat mata selama 45 menit, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian bersama. Trump rencananya akan menggelar konferensi pers pada malam harinya.

Pertemuan Kim dan Trump di Hanoi merupakan pertemuan tingkat tinggi kedua. Sebelumnya, kedua pemimpin negara tersebut menggelar pertemuan perdana di Singapura pada Juni 2018. Pertemuan pertama itu disebut tidak menghasilkan kemajuan yang konkret, terutama terkait dengan denuklirisasi.

Dalam pertemuan Rabu (27/2) lalu, Trump mengatakan kepada Kim bahwa pertemuan kedua negara telah berjalan sangat sukses. Kantor berita KCNA melaporkan, para pemimpin bertukar pandangan saat jamuan makan malam untuk mencapai hasil yang komprehensif.

"Beberapa orang ingin melihatnya berjalan lebih cepat, saya puas, anda puas, kami senang dengan apa yang kami lakukan," ujar Trump.

Adapun sebelum melakukan jamuan makan malam, Trump dan Kim melakukan pertemuan empat mata selama 20 menit. Pertemuan empat mata tersebut juga melibatkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Kepala Staf Trump, Mick Mulvaney, utusan utama Korut Kim Yong-chol, dan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho.

Sementara itu, Kim mengatakan dalam pertemuan kali ini kedua pemimpin negara telah berupaya untuk mengatasi berbagai hambatan. Dia juga memuji Trump atas keberaniannya memulai dialog dalam pertemuan kedua ini. "Saya yakin bahwa akan ada hasil yang sangat baik, yang dapat diterima oleh semua orang," kata Kim.

Jika pertemuan kedua tersebut berjalan sukses maka Trump berhasil meraih kemenangan besar di bidang hubungan luar negeri. Di sisi lain, ia harus menghadapi tuduhan dari mantan pengacara pribadinya Michael Cohen yang mengatakan siap memberitahu anggota parlemen AS, Trump seorang rasis, penipu, dan curang.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement