REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menyatakan keprihatinan atas perkembangan terakhir hubungan antara India dan Pakistan. Saat ini kedua negara tengah terlibat konfrontasi akibat insiden bom bunuh diri di Kashmir.
"Indonesia menyerukan kepada semua pihak yang relevan untuk melakukan pengendalian diri secara maksimal, mengambil tindakan segera untuk mengurangi ketegangan, dan mencegah eskalasi konflik di Jammu-Kashmir," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataannya yang dirilis Kamis (28/2).
Indonesia menilai India dan Pakistan adalah negara penting di Asia Selatan. "Indonesia berharap kedua negara akan terus menjadi bagian dari upaya menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur," ujar Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Pada Kamis pagi, pasukan India dan Pakistan terlibat baku tembak di Poonch, wilayah Kashmir yang dikelola India. Kashmir merupakan perbatasan de facto kedua negara.
Sehari sebelumnya, India dan Pakistan mengklaim telah menembak jatuh jet tempur masing-masing. Satu pilot India dilaporkan ditangkap dan ditahan oleh Pakistan.
Eskalasi antara India dan Pakistan dipicu oleh insiden bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, dua pekan lalu. Insiden itu menyebabkan sedikitnya 44 tentara India tewas.
Kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kendati demikian, India menuding Pakistan terlibat dalam merancang serangan di Pulwama.
Tudingan itu seketika memperuncing hubungan antara kedua negara. Sebelum terjadi kontak senjata, India dan Pakistan diketahui telah memanggil pulang duta besarnya masing-masing.