REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan merehabilitasi empat Sekolah Dasar (SD) di 2019 ini. Rehabilitasi dilakukan guna menciptakan sekolah yang nyaman dan dapat menunjang proses pembelajaran peserta didik.
Kasi Kelembagaan dan Sarpras Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Agus Trimadi mengatakan, beberapa kondisi sekolah memang mengalami kerusakan sehingga perlu untuk direhabilitasi. Pihaknya pun telah menetapkan tiga dari empat sekolah yang akan direhabilitasi.
Penetapan ini dilakukan melalui survei, yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DIY. "Kondisi (sekolah) memang ada yang harus ditangani, daripada nanti bermasalah dengan keselamatan warga sekolah, itu yang menjadi dasar kami dalam menetapkan lokasi yang akan direhab," kata Agus saat dihubungi.
SD yang akan direhab diantaranya SD Prawirotaman, SD Bangunrejo 2 dan SD Kotagede 1. Sementara, pihaknya masih meneliti pengajuan proposal terhadap satu SD lainnya. Pada tahap awal, proses rehabilitasi akan dimulai Maret atau April nanti.
Untuk mempermudah proses rehabilitasi, sekolah pun dikosongkan. Pengosongan telah dilakukan di SD Prawirotaman dan Bangunrejo 2. Sehingga tidak ada kegiatan proses belajar mengajar saat ini di kedua SD tersebut.
"Yang Prawirotaman dipindahkan ke Karanganyar, Bangunrejo 2 dipindahkan ke Bangunrejo 1," kata Agus.
Namun, di SD Kotagede 1 masih ada kegiatan belajar mengajar. Sebab, tidak dilakukan pengosongan. Hal ini karena rehabillitasi dianggap tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sana.
Untuk SD Kotagede 1, pihaknya masih menyusun perencanaan dan mendesain bentuk rehabiltasi yang akan dilakukan. "Kotagede 1 ada ruang UKS dan ada ruang kelas, tapi masih bisa kondusif. Kita menetapkan, paling tidak Juni atau Juli dan kalau bisa maju untuk direhab," ujar Agus.
Untuk SD Prawirotaman dan SD Bangunrejo 2 akan dilakukan rehabilitasi secara keseluruhan. Rencananya, dua SD ini akan dibangun bertingkat. "Aggaran masih di PU, akan dibangun gedung bertingkat. Jadi kalau angkanya miliaran dan saya belum tahu persis berapanya," lanjutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika