REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Asma Nadia menilai secara tren novel Islami masih lebih diminati dibandingkan karya cerita pendek (cerpen) atau puisi. Novel Islami paling diminati terutama novel yang mengangkat cerita romansa atau romance.
"Saya pikir masih jadi tren, kita masih banyak di cerita romance. Lalu berkembang angkat soal hijab dan traveler," ujarnya kepada Republika, Rabu (27/2).
Lebih lanjut, kata dia, kini para penulis pun lebih aktif menerbitkan buku. Tidak hanya mengandalkan penerbit besar, beberapa penulis justru memilih menerbitkan buku lewat indie publishing.
"Indie publishing trennya naik. Jadi penulis bisa terbitkan sendiri atau lewat indie publishing yang memang menerima jasa penerbitan buku dalam skala kecil misalnya 100, 300, sampai 500 eksemplar," tutur Asma.