Jumat 01 Mar 2019 06:07 WIB

Trump Tegur Jurnalis karena Tinggikan Suara ke Kim Jong-un

Pembicaraan Trump dan Kim berakhir tanpa kesepakatan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un bertemu di Vietnam, Rabu (27/2).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un bertemu di Vietnam, Rabu (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump dan Kim Jong-un pergi untuk makan malam bersama. Keduanya kemudian menghabiskan satu hari untuk membahas denuklirisasi yang berakhir tanpa kesepakatan.

Namun, ada hal yang menarik tatkala Kim Jong-un menjawab pertanyaan jurnalis internasional. Trump menegur kru media itu karena bertanya dengan nada tinggi kepada pemimpin Korea Utara tersebut.

Baca Juga

Trump meminta jurnalis tidak berbicara kepada pemimpin Korea Utara seperti yang biasa mereka lakukan kepadanya.

"Tolong jangan tinggikan suara, ini bukan seperti saat kalian berurusan dengan Trump," kata Trump kepada wartawan.

Ditanya oleh seorang reporter apakah dia yakin tentang kesepakatan denuklirisasi, Kim mengatakan melalui seorang penerjemah: "Masih terlalu dini untuk mengatakannya, tetapi saya tidak akan mengatakan saya pesimis. Untuk apa yang saya rasakan saat ini, saya memiliki perasaan bahwa hasil yang baik akan keluar," kata Kim dilansir dari BBC, Kamis (28/2).

Ini mungkin pertama kalinya bagi Kim Jong-un menanggapi pertanyaan dari media internasional dan pertanyaan itu datang dari David Nakamura, jurnalis Washington Post.

Kemudian, ia tampaknya terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan itu, ketika para reporter meneriakkan pertanyaan-pertanyaan spontan. Jurnalis diberikan waktu singkat untuk berbicara di ruangan tempat pembicaraan bilateral berlangsung.

Ditanya apakah dia bersedia untuk melaksanakan denuklirisasi, dia menjawab, "Jika saya tidak mau melakukan itu, saya tidak akan berada di sini sekarang."

Itu yang dia katakan di Singapura juga, tetapi hal itu membuat Trump senang, dan menimpali: "Itu mungkin jawaban terbaik yang pernah Anda dengar,"

Tanya jawab antara Kim, Trump dan wartawan, menghasilkan lebih banyak momen penting. Pada satu titik seolah-olah pertanyaan media kepada Kim membuat Trump lebih gugup daripada pemimpin Korea Utara itu sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement