REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pacific Caesar Surabaya kini tengah fokus menjaga motivasi para pemainnya agar bisa tampil fight dalam babak play-off IBL Pertamax 2018/2019 yang akan digelar mulai Jumat (1/3) ini di Hi-Test Arena Batam. Menyusul sanksi yang diberikan klub kepada dua pemainnya, Indra Muhammad dan Yerikho Christophor Tuasela, karena masalah indisipliner. Pacific berhadapan dengan finalis musim lalu Pelita Jaya pada play-off pertama IBL.
“Persiapan kami saat ini banyak fokus untuk memperbaiki beberapa kekurangan yakni pada defense dan juga ofense. Kami berupaya meminimalisasi kesalahan sendiri. Yang utama tentunya memotivasi tim untuk bisa tampil fight meskipun dua orang pemain utama kami absen saat menghadapi Pelita Jaya di babak play-off," kata pelatih Pacific Caesar Surabaya Kencana Wukir ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/2).
Merujuk surat keterangan skorsing nomor 01/PCF//SKS/25/II/2019 yang dikeluarkan pihak Pacific tertanggal 26 Februari 2019 lalu, Indra dan Yerikho disebut telah melakukan tindakan indisipliner. Direktur Utama Pacific Irsan Pribadi Susanto menyebut Indra dan Yerikho telah melanggar aturan mengikuti kegiatan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Tulungagung, Jawa Timur, tanpa persetujuan internal klub. Akibat pelanggaran itu, menurut Irsan, pihak klub memutuskan untuk memberikan sanksi yang terbilang cukup berat, yakni tiga tahun larangan bertanding maupun mengikuti kegiatan bola basket dalam bentuk apa pun kepada Indra dan Yerikho.
Akan tetapi setelah lewat proses mediasi, hukuman tersebut melunak. Irsan memberikan isyarat hukuman bisa diperingan tergantung sikap dan komitmen dua pemainnya mengikuti aturan internal klub.
Coach Kiki, sapaan akrab Kencana Wukir, mengatakan, hukuman atas dua pemain yang kerap dipercaya menjadi starter timnya musim ini harus diambil hikmahnya. "Kita semua harus bersikap sabar,” kata dia singkat.