Jumat 01 Mar 2019 08:35 WIB

Askrindo Syariah Teken Kerjasama Dengan Bank Riau Kepri

Kerjasama Bank Riau dan Askrindo Syariah dinilai sangat potensial

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR Irvandi Gustari.
Foto: Askrindo Syariah
Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR Irvandi Gustari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Bank Riau Kepri. Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR Irvandi Gustari.

Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin mengatakan, Bank Riau Kepri merupakan bank daerah yang berkembang dengan sangat pesat dengan aset saat ini Rp 27 triliun dimana 10 persen assetnya bersumber dari asset unit usaha syariah yaitu sebesar Rp 2,7 triliun dengan potensi bisnis yang terbuka lebar.

"Kerjasama ini sangat potensial karena kita melihat potensi konsumer Bank Riau Kepri ini sebesar Rp 482 miliar sedangkan potensi KUR sebesar Rp 100 miliar dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 13 miliar, oleh karena itu, Askrindo Syariah merasa penting untuk melakukan kerjasama yang akan saling menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya seusai penandatangan PKS di Jakarta, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/2).

Supardi mengatakan, kedepan Askrindo Syariah juga akan akan menyasar produk produk yang menjadi kekuatan Bank Riau Kepri khususnya untuk pembiayaan konsumtif berbasis potong gaji bagi karyawan PNS.

"Kita akan terus memperbanyak mitra kerja kita tidak hanya dengan perbankan nasional tapi perbankan di daerah. Kekuatan perbankan daerah itu sangat bagus dan potensinya juga luar biasa karena di daerah itu captive market mereka sangat baik seperti pinjaman untuk kesejahteraan karyawan mereka atau pembelian rumah serta kebutuhan lainnya," jelas Supardi.

Selain itu, terkait kinerja Askrindo Syariah selama tahun 2018, Supardi menjelaskan, perseroan ini mengalami peningkatan signifikan, hal tersebut tercermin dari meningkatkan pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) serta laba perusahaan di selama tahun 2018. 

"Pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) naik 29,6 persen sebesar Rp 225 miliar dibanding IJK tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 176 miliar sementara untuk laba bersih perusahaan di tahun 2018 kita berhaasil membukukan laba sebesar Rp. 14 miliar naik sekitar 66,7 persen dibandingkan laba tahun 2017 yaitu Rp 6 miliar," ujar Supardi.

Untuk tahun 2019, Supardi mengatakan, akan tetap melakukan strategi implementatif memaksimalkan potensi pasar penjaminan syariah yang ada di tanah air. Selain itu, Askrindo syariah juga terus mengembangkan layanan dan inovasi dengan ditunjang oleh IT dan outlet yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

"Askrindo Syariah akan fokus pada penjaminan syariah segmen konsumtif sejalan dengan arah perkembangan bisnis perbankan syariah, sedangkan untuk sektor produktif akan tetap disasar secara selektif untuk tetap menjadi prudent underwriting," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement