Jumat 01 Mar 2019 13:25 WIB

Wisata Kereta Gantung Surabaya Ditarget Selesai Mei

Kalau cable car jadi, pasti akan jadi destinasi wisata

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kereta gantung
Foto: discover hong kong
Kereta gantung

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kenjeran pada Jumat (1/3). Aksi bersih-bersih ini dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019 yang sejatinya diperingati pada Ahad (24/2). Risma kemudian meminta warga sekitar, terutama nelayan, untuk menjaga kawasan tersebut.

"Kawasan ini akan menjadi kawasan wisata. Nanti di sini akan dibangun cable car (kereta gantung). Mudah-mudahan nanti ketika ulang tahunnya Surabaya, Bulan Mei sudah selesai. Kalau cable car jadi, pasti akan jadi destinasi wisata,” kata Risma.

Risma menjelaskan, cable car itu nanti akan dibangun mulai dari sebelah barat Jembatan Suramadu hingga tembus ke Taman Suroboyo, dan Jembatan Suroboyo. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga memastikan, cable car-nya tersebut saat ini sudah siap, dan hanya tinggal merakit saja.

“Namun kemarin sempat tertunda karena ada masalah tanah dan warga. Sekarang sudah selesai,” ujar Risma.

Selain cable car, lanjut Risma, di kawasan tersebut juga sedang dibangun lapangan tembak. Di sana juga terdapat bekas benteng yang ada sejak zaman Belanda, yang bisa juga dijadikan tempat wisata, dan saat ini masih nego dengan pihak swasta. Rencananya, kawasan tersebut juga akan dihubungkan dengan jalur lingkar luar timur Surabaya.

Risma menganggap, kawasan tersebut sangat strategis untuk dijadikan tempat wisata di Surabaya. Sehingga nantinya diharapkan, warga sekitar tidak hanya sekadar menjadi nelayan, tapi juga mendapat penghasilan tambahan.

"Mereka nanti bisa juga jadi pemandu wisata untuk meningkatkan income-nya. Kalau nelayan saja kan income-nya kecil,” kata perempuan kelahiran Kediri tersebut.

Risma juga sempat berkomunikasi dengan para nelayan yang menghampirinya. Bahkan, perempuan yang saat ini juga menjabat Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) ini meminta kepada para nelayan itu sama-sama menjaga kawasan pantai, karena sebentar lagi akan dijadikan destinasi wisata baru.

“Ayo sama-sama menjaga kawasan pantai ini, jangan dibikin kumuh lagi, karena kalau kumuh tidak akan ada wisatawan yang mampir ke sini,” kata Risma.

Ia juga meminta para nelayan itu untuk rukun dan segera bermusyawarah sesama nelayan untuk menentukan tarif sewa ketika nanti perahu mereka dipakai para wisatawan. Bahkan, ia juga siap mengirimkan cat supaya para nelayan itu bisa mengecat perahu-perahunya dengan warna-warni. Hal itu dilakukan untuk mendukung destinasi wisata baru di kawasan tersebut.

“Nanti bojomu (istrimu) saya buatkan tempat jualan dan akan kami latih bagaimana caranya memasak yang enak. Terus jangan parkir sembarangan supaya orang-orang kaya mau berkunjung ke sini,” kata Risma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement