Jumat 01 Mar 2019 13:36 WIB

Korban Gempa Solok Butuh 30 Tenda untuk Pengungsian

Tenda pengungsian dibutuhkan di empat nagari.

Gempa Bumi Solok Selatan: Warga menunjukan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).
Foto: Antara/Humas Solok Selatan
Gempa Bumi Solok Selatan: Warga menunjukan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, masih membutuhkan 30 tenda untuk pengungsian warga yang terdampak gempa bumi yang melanda daerah itu pada Kamis (28/2). Kebutuhan tenda pengungsian itu yakni Nagari Sungai Kunyit sebanyak sepuluh tenda, Talunan sepuluh tenda, Sungai Kunyit Barat lima tenda dan Ranah Pantai Cermin lima tenda.

"Tenda itu akan kami distribusikan untuk empat nagari yang terdampak gemba bumi," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Solok Selatan Sumardianto ketika dihubungi Jumat (1/3).

Baca Juga

Masyarakat yang keempat nagari tersebut sejak Kamis malam masih belum berani pulang. Mereka khawatir gempa susulan dan kondisi rumah di empat nagari strukturnya yang rusak akibat dihoyak gempa.

"70 hingga 80 persen rumah warga di empat nagari ini rusak," ujarnya.

Untuk menampung para warga yang belum berani pulang, pemerintah setempat pada Kamis baru mendirikan empat tenda pengungsian di nagari yang padat penduduknya. Sementara warga yang tidak bisa tidur di tenda mengungsi menginap ke rumah saudara dan tidur di halaman rumah.

"Kebutuhan tenda ini mendesak," ujarnya.

Selain tenda, imbuhnya, logistik siap saji menjadi kebutuhan utama. Sementara terkait air bersih, sudah dipasok oleh Dinas Sosial dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Ia menambahkan posko utama penanganan dampak gempa Solok Selatan dipusatkan di kantor Camat Sangir Balai Janggo kendati yang terdampak gempa sebanyak tiga kecamatan. Posko pendukung dirikan di empat nagari yang terdampak gempa.

"Bantuan ke posko utama dulu baru didistribusikan ke posko pendukung," ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya kini juga tengah melakukan akurasi data karena masih ada warga yang terdampak gempa yang masuk.

Data BNPB menyebutkan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi tersebut sebanyak 343 rumah rusak dengan rincian rusak berat 29 rumah, rusak sedang 118 rumah, rusak ringan 196 rumah. Kemudian satu sekolah rusak, satu rumah ibadat rusak dan dua fasilitas kesehatan rusak.

Sementara warga yang mengalami luka-luka sebanyak 48 orang. Belum ada laporan warga yang meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut.

Sebanyak lima nagari terdampak gempa tersebut, yakni Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan, Sungai Kunyit, Sungai Kunyit Barat, Talunan Maju di Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Nagari Ranah Pantai Cermin di Kecamatan Sangir Batang Hari.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement