REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berjanji negaranya berkomitmen memastikan Laut Cina Selatan tetap terbuka untuk semua jenis pelayaran. Hal ini ia sampaikan kepada Filipina saat berkunjung ke negara tersebut, Jumat (1/2).
Pompeo juga berjanji memastikan agar Cina tidak menimbulkan ancaman dengan menutup jalur laut yang sibuk itu. Dalam kunjungannya Pompeo berjanji Amerika akan membela Filipina jika pasukan, kapal atau pesawat mereka diserang di Laut Cina Selatan.
Pernyataan ini Pompeo sampaikan untuk menjawab kekhawatiran Filipina atas ketidakjelasan Mutual Defense Treaty yang ditanda tangani pada 1951. Perjanjian itu adalah kesepakatan persekutuan berisi delapan pasal yang intinya kedua negara akan saling membantu jika mereka diserang negara lain.
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. mengatakan negaranya yakin kata-kata AS. "Kami memiliki dukungan Anda," kata Locsin Jr., Jumat (1/3).
Baca juga, Cina Perkuat Militer di Laut Cina Selatan.
Pada 28 Desember 2018 lalu, dilansir di Philipine News Agency, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana sempat memerintahkan peninjauan ulang Mutual Defence Treaty. Peninjauan ulang itu untuk mengetahui apakah perjanjian tersebut perlu 'diperluas, diperkuat atau dibuang'.
"Perjanjian itu berusia 67 tahun. Apakah masih relevan dengan kepentingan nasional? Itulah yang harus kami perhatikan. Mari melihatnya tanpa perasaan, tanpa mempertimbangkan tentang ikatan masa lalu, tentang ikatan masa depan — tanpa perasaan,” katanya ketika itu.