Jumat 01 Mar 2019 15:27 WIB

500 Bendera Merah Putih Dipasang di Depan KPU

Ratusan bendera ini dipasang oleh relawan Gerakan Bela Indonesia.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Ratusan peserta aksi putihkan KPU dari FUI tiba di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Selain FUI, Gerakan Bela Indonesia juga menggelar aksi di tempat yang sama  dengan mengusung jargon 'Aksi KPU bebas Intimidasi'.
Foto: Dian Erika / Republika
Ratusan peserta aksi putihkan KPU dari FUI tiba di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Selain FUI, Gerakan Bela Indonesia juga menggelar aksi di tempat yang sama dengan mengusung jargon 'Aksi KPU bebas Intimidasi'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 500 bendera merah putih dipasang di sekitar Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Ratusan bendera ini dipasang oleh relawan Gerakan Bela Indonesia.

Menurut Koordinator Lapangan Gerakan Bela Indonesia, Ronal Mulia Sitorus, ratusan bendera sudah dipasang sejak Kamis (28/2) malam. Bendera dipasang di sepanjang ruas Jalan Imam Bonjol hingga depan Kantor KPU.

Selain itu, Gerakan Bela Indonesia juga menggelar aksi di depan Kantor KPU. "Aksi pada hari ini dalam rangka memerah-putihkan Jabodetabek. Pesan yang kami sampaikan adalah agar KPU bebas dari intimidasi, radikalisme, dan tekanan-tekanan politik yang mengatasnamakan agama," ungkap Ronal.

Dia juga mengatakan aksi mereka bukan bermaksud untuk menandingi aksi dari Forum Umat Islam (FUI). Sebab, mereka memang sudah merencanakan aksi pada Jumat.

Ronal juga menjamin bahwa tidak akan bentrok dengan aksi FUI. "Karena kami hanya menjaga merah putih. Kami sudah kibarkan bendera merah-putih di sekitar KPU sejak semalam.  Ini sebagai simbol bahwa satu-satunya bendera kita adalah merah-putih dan tidak ada bendera lain," tegas dia.

Dia melanjutkan, Gerakan Bela Indonesia juga menyampaikan dukungan kepada KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu agar bebas dari intimidasi, radikalisasi dan tekanan apapun terutama yang mengatasnamakan agama. "Kalau ada aksi massa besar-besaran depan KPU, apalagi  dia bukan partai politik berarti maksud dan tujuannya apa?  Jadi kami menyampaikan dukungan pada KPU agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan bebas tekanan," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement