REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, melansir pasien HIV-AIDS yang rutin berobat ke rumah sakit ini mencapai 732 pasien. Dari ratusan pasien itu, 40 persennya merupakan ibu rumah tangga. Bahkan, dari ratusan pasien itu, lima di antaranya anak-anak di bawah umur.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, Agung Darwis Suriaatmadja, mengatakan, 732 pasien itu yang tercatat rutin berobat. Jumlah tersebut bukan kondisi riil di lapangan.
"Jadi, dari 732 pasien itu, didominasi kaum LGBT, kemudian ibu rumah tangga. Namun, anak kecil juga ada. PNS dan anggota TNI/Polri juga ada," ujar Agung, kepada Republika.co.id Jumat (1/3).
Menurut Agung, saat ini kesadaran masyarakat akan bahaya HIV-AIDS sudah semakin baik. Salah satu indikatornya, semakin banyak warga yang bersedia melakukan tes antiretroviral (ARV). Selain itu, stigma negatif dari masyarakat juga tidak sedahsyat dulu.
Dengan begitu, saat ini lingkungan di masyarakat, sudah mengalami perubahan. Bahkan, mendukung warganya untuk melakukan tes sejak dini. Banyak ibu rumah tangga di Purwakarta yang bersedia memeriksakan diri ke RSUD.
"Kami apresiasi atas keberanian ibu-ibu ini," ujar Agung.
Mayoritas, ibu-ibu yang memeriksakan diri mempunyai suami risiko tinggi terhadap HIV-AIDS atau suaminya sering "jajan" di luar.
Agung mengatakan, mayoritas dari 732 pasien masih usia produktif di kisaran 18-35 tahun. Untuk mencegah penyebaran HIV, salah satu saran yang dilakukan adalah ibu-ibu ini tidak boleh hamil. Jika hamil maka potensi penularan pada anak-anaknya sangat tinggi.
"Kalaupun siap untuk hamil, disarankan pas lahirannya jangan normal. Selain itu, jangan menyusui. Sebab, virusnya menular salah satunya melalui darah saat persalinan normal atau melalui ASI," ujar Agung.
Sampai saat ini, RSUD sudah menangani lima kali persalinan ibu dengan HIV-AIDS. Setelah bayinya lahir, mereka dites. Ternyata, hasilnya positif HIV.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta memiliki data yang berbeda terkait dengan warga yang terinfeksi HIV-AIDS ini. Berdasarkan instansi ini, sampai 2018 lalu, penderita HIV-AIDS mencapai 499 orang.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Meisera Pramayanti mengatakan dari 499 pasien itu, 65 persennya kaum laki-laki. Bahkan, 100 di antaranya merupakan gay. Sisanya merupakan ibu-ibu.
"Upaya kita untuk meminimalisasi penyebaran ini, yakni dengan melakukan pembinaan dan penyuluhan serta menghimbau masyarakat tidak melakukan perilaku seks menyimpang," ujarnya.