Jumat 01 Mar 2019 17:45 WIB

Pemerintah Bidik Rp 10 Triliun dari Penjualan Sukuk SR-011

Realisasi penjualan sukuk ritel sebelumnya, SR-010, mencapai Rp 8,4 triliun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman memberikan sambutan pada acara peluncuran Sukuk Negara Ritel Seri SR-011 di Jakarta, Jumat (1/3).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman memberikan sambutan pada acara peluncuran Sukuk Negara Ritel Seri SR-011 di Jakarta, Jumat (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menargetkan penjualan sukuk ritel seri SR-011 bisa mencapai Rp 10 triliun. Meski demikian, kementerian cukup optimis karena sukuk ritel bisa diperdagangkan dan memiliki imbal hasil lebih tinggi dari SR seri sebelumnya yakni 5,9 persen.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianty Hadiningdyah mengatakan, pemerintah targetkan Rp 10 triliun berdasarkan kesiapan masing-masing mitra distribusi. Meski demikian, target sistemnya masih bisa naik otomatis.

Baca Juga

Penjualan SR-010 sebelumnya tercatat Rp 8,4 triliun. Global Markets Sales Head Bank Mega, Green Suryana Wijaya, menyampaikan, Bank Mega sebagai salah satu mitra distribusi menargetkan penjualan Rp 300 miliar selama 21 hari masa penawaran.

Strategi yang digunakan untuk penjualan adalah mengerahkan sumber daya yang dimiliki, seperti menggencarkan penawaran di cabang. Selain itu, media sosial digunakan agar dapat menjangkau generasi milenial.

Sekretaris Bidang Pasar Modal Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Mohammad Bagus Teguh Perwira menyampaikan, SR-011 merupakan satu-satunya sukuk ritel tahun ini yang dapat diperdagangkan. Imbal hasilnya pun kompetitif dan berada di atas rata-rata instrumen investasi setaraf lain.

Ia menilai investasi sebaiknya harus memiliki tujuan. Sukuk ritel cocok untuk mereka yang menginginkan penghasilan tambahan tiap bulan karena pembayaran kuponnya akan dibayarkan per bulan.

"Investasi yang seperti ini sangat bagus untuk memperkuat cashflow per bulannya, bisa untuk pendapatan bulanan, apalagi imbal hasilnya signifikan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement