Sabtu 02 Mar 2019 05:00 WIB

Saudi Cabut Kewarganegaraan Putra Usamah bin Ladin

AS memberikan sayembara 1 juta dolar AS bagi pemberi informasi Hamza.

Foto tak bertanggal yang diyakini sebagai Putra Usamah, Hamza Bin Laden
Foto: telegraph.co.uk
Foto tak bertanggal yang diyakini sebagai Putra Usamah, Hamza Bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kerajaan Arab Saudi telah mencabut kewarganegaraan Hamza bin Laden, putra pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin yang dibunuh. Demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri melalui pernyataan yang disiarkan lembaran negara.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada Kamis, pihaknya menawarkan hadiah hingga 1 juta dolar bagi pemberi informasi  tentang Hamza. AS menyebut Hamza sebagai seorang pemimpin kunci Alqaidah.

Baca Juga

Hamza, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun, berada di samping ayahnya di Afghanistan sebelum serangan 11 September. "Ia menghabiskan waktu bersamanya di Pakistan setelah invasi pimpinan AS atas Afghanistan membuat banyak pemimpin senior Alqaidah di sana terpojok," tulis laporan Brooking Institution.

Hamza, yang diperkenalkan oleh kepala baru organisasi itu Ayman al-Zawahiri dalam satu pesan audio 2015, memberikan kesegaran bagi kelompok itu.

Ia telah menyerukan aksi terorisme di ibu kota negara-negara Barat dan mengancam mengambil tindakan balasan terhadap AS atas pembunuhan ayahnya.

Ia juga mengancam membidik orang-orang Amerika di luar negeri dan mendesak suku-suku Arab Saudi untuk bersatu dengan Alqaidah di Yaman di Semenanjung Arab melawan Arab Saudi.

Usamah bin Ladin dibunuh oleh pasukan khusus AS yang menyerbu kompleks kediamannya di Pakistan pada 2011. Hamza diperkirakan berada di bawah tahanan rumah di Iran pada saat itu. Dokumen-dokumen yang ditemukan dari keompleks itu mengindikasikan bahwa para pembantu telah berusaha untuk menyatukan kembali dia dengan ayahnya.

Menurut jurnal Umul Qura, Keputusan Saudi untuk menanggalkan kewarganegaraannya dibuat atas perintah Kerajaan pada November.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement