Sabtu 02 Mar 2019 12:05 WIB

PDIP tak Sepakati Kritikan AHY Soal Pemilu Serentak

Pemilu serentak dinilai tidak akan membunuh nasib partai.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak setuju dengan kritikan yang dilontarkan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam pidatonya pada Jumat (1/3) malam. Poin pidato AHY salah satunya adalah bahwa bila pemilu serentak berlanjut, era multipartai akan berakhir.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tidak sepakat dengan pendapat AHY dalam hal berakhirnya partai politik setelah pemilu serentak, seperti yang disampaikan AHY. "Pada jalan ideologi, dan jalan sejarah yang ditempuh setiap partai itu berbeda. Kami meyakini bahwa pemilu serentak tidak akan membunuh partai politik," ujar Hasto saat melepas Rombongan Tur Amisbat di Jalan Tol Trans Sumatra, Lampung, Sabtu (2/3).

Baca Juga

Hasto berpandangan, sistem politik Indonesia adalah ingin memperkuat sistem presidensial. Maka itu, padanan dari sistem presidential adalah multi partai sederhana, bukan partai dengan jumlah yang banyak.

Dengan demikian, lanjut Hasto nantinya akan ada konsolidasi demokrasi dari jumlah partai yang sederhana itu. Jumlah partai yang menduduki kursi di DPR akan  semakin berkurang, sampai tercapai kondisi ideal tanpa membunuh partai.