REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gita Wibawaningsih mengatakan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang berpeluang dalam pengembangan industri kelapa yang produktif. Karena di Minahasa, lahan perkebunan kelapanya cukup luas sehingga cukup prospektif.
"Melihat prospek tersebut, pemerintah melalui Kemenperin melakukan kegiatan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan," kata Gita melalui siaran persnya, Sabtu (2/3).
Hal itu, kata dia, dilaksanakan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya.
Dia menjelaskan, pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan terdiri dari tiga jenis kegiatan yakni fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri minyak kelapa, pengembangan sentra industri kecil arang tempurung kelapa, dan peningkatan kemampuan IKM permesinan teknologi tepat guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa.
“Untuk penumbuhan wirausaha baru misalnya, kami melaksanakan bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM minyak kelapa ke 25 orang. Mesin dan alat-alat IKM diberikan sebanyak 10 set mesin TTG dengan kombinasi parut kelapa dan peras santan,” katanya.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, dan Brasil. Untuk itu, kata dia, pemerintah terus berupaya meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa untuk dikembangkan.
Seperti diketahui, selain Minahasa, industri pengolahan kelapa tersebar di beberapa daerah antara lain Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.