Sabtu 02 Mar 2019 23:54 WIB

Masjid Terapung Jadi Bukti Keharmonisan Multiras di Sarawak

Sebuah masjid baru diresmikan di Kota Kuching, Sarawak.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andri Saubani
Kepala Menteri Sarawak, Malaysia Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg saat meninjau pembangunan Masjid Kuching Waterfront, Selasa (17/4).
Foto: Bernama
Kepala Menteri Sarawak, Malaysia Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg saat meninjau pembangunan Masjid Kuching Waterfront, Selasa (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Sebuah masjid terapung yang baru telah diresmikan di Kota Kuching, ibu kota negara bagian Sarawak, Malaysia. Masjid India Bandar Kuching, namanya, dipandang sebagai upaya komunitas Muslim India dan pemerintah negara bagian untuk memelihara perdamaian dan kerukunan di antara masyarakat dengan bermacam-macam ras di Sarawak.

Saat peluncuran masjid terapung di seberang Kuching Waterfront pada Jumat (1/3) malam waktu setempat, Kepala Negara Bagian Tun Pehin Sri Abdul Taib Mahmud mengatakan komunitas Muslim bangga akan pembangunan masjid tersebut. Menurutnya, mereka juga bangga karena Muslim adalah bagian dari komunitas yang lebih besar yang disebut dengan orang Sarawak. Di mana, mereka memiliki budaya saling menghormati satu sama lain.

"Budaya Sarawak sedemikian rupa, yang menjadi hal umum bagi orang-orang dari ras yang berbeda untuk berbaur bersama, dan budaya unik kita ini harus dilestarikan," kata Taib, dilansir dari Bernama, Sabtu (2/3).

Taib mengapresiasi komunitas Muslim India yang memiliki hubungan erat dengan ras lainnya. Ia berharap tradisi ini dapat diturunkan ke generasi mendatang. Taib menyerukan agar masyarakat Muslim beribadah di masjid tersebut dan memastikan agar masjid dipelihara dengan baik.