REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan berencana mengajukan keluhan terhadap India di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pakistan menuduh India telah melakukan "terorisme lingkungan" melalui serangan-serangan udara yang merusak pohon-pohon pinus dan membawa dua negara bersenjata nuklir itu bertambah tegang, kata seorang menteri pada Jumat (1/3).
Hubungan India dan Pakistan telah tegang selama bertahun-tahun. Amerika Serikat dan kekuatan-kekuatan dunia lainnya telah berupaya menengahi untuk menurunkan ketegangan di antara keduanya yang telah berperang tiga kali sejak kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris tahun 1947.
Pesawat-pesawat tempur India pada Selasa menyerang sebuah kawasan hutan di perbukitan dekat Balakot, kota di bagian utara Pakistan, sekitar 40 km dari perbatasan India di kawasan Himalaya Kashmir. New Delhi menyatakan pihaknya menghancurkan kamp pelatihan militan dan membunuh ratusan "teroris".
Pakistan membantah ada kamp di kawasan itu. Penduduk setempat mengatakan hanya seorang warga desa yang sudah tua mengalami cedera akibat serangan udara India.
Manteri Perubahan Iklim Malik Amin Aslam mengatakan jet-jet tempur India mengebom satu "cadangan hutan". Pemerintah Pakistan sedang menilai dampak lingkungan akibat pengeboman tersebut, yang akan menjadi dasar untuk mengajukan keluhan di PBB dan forum-forum lain.
"Apa yang terjadi di sana merupakan terorisme lingkungan hidup," kata Aslam kepada Reuters, menambahkan puluhan pohon pinus telah tumbang. "Telah terjadi kerusakan lingkungan yang berat."
Dua wartawan yang mengunjungi lokasi pengeboman, tempat empat lubang besar dapat terlihat, mengatakan hingga 15 phon pinus telah tumbang oleh ledakan-ledakan itu. Para penduduk desa membantah klaim bahwa ratusan militan terbunuh.