Ahad 03 Mar 2019 01:21 WIB

YM Ajak Warga Hargai Siapa Pun Kepala Negara Indonesia

Yusuf Mansur menilai Jokowi memiliki semangat-semangat kenabian yang layak ditiru.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Endro Yuwanto
Ustaz Yusuf Mansur (YM)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ustaz Yusuf Mansur (YM)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur mengajak masyarakat Indonesia menghargai siapa pun pemimpin negara. Ulama yang kerap disapa ustaz YM ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menghujat dan menyematkan fitnah kepada seseorang.

Di saat yang bersamaan YM juga meminta masyarakat untuk meneladani kebaikan-kebaikan para pemimpin termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai Jokowi memiliki semangat-semangat kenabian yang layak ditiru.

"Jokowi merupakan sosok yang memberikan harapan dalam kapasitasnya sebagai kepala negara sekaligus pemimpin keluarga yang sukses," kata Ustad Yusuf Mansur di Jakarta, Sabtu (2/3).

Pendiri Paytren ini mengatakan, dalam konsepsi Islam, pemimpin memang sudah sepatutnya menghadirkan harapan bagi rakyatnya. Ini, dia melanjutkan, sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Musa AS ketika dia dan umatnya dikejar bala tentara Fira'un.

YM mengatakan, di saat yang sama tak ada lagi tempat berlari karena di hadapan adalah Laut Merah. Dia melanjutkan, Nabi Musa justru tampil tegar dan memberikan harapan kepada umatnya.

Lebih lanjut, YM mengatakan, menceritakan sisi religius Jokowi dan penelitian pribadinya terhadap Presiden RI tersebut. Dia mengatakan, keIslaman Jokowi yang selama ini dia ketahui murni muncul dari pribadi yang taat beragama tak sekadar pencitraan di depan publik. "Saya sudah sering sampaikan di banyak kesempatan bagaimana Jokowi tetap menjaga shalat dan puasa Senin-Kamis di tengah kesibukannya," katanya.

Menurut Ustaz YM, penuturan ihwal keIslaman Jokowi juga banyak disampaikan orang-orang terdekatnya, termasuk sejumlah menteri di kabinet kerja. Di antaranya testimoni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan sang istri.

"Keduanya adalah teman dekat saya dan bercerita suatu ketika Jokowi malah pernah menyarankan menunaikan shalat hajat kepada Imam Nahrawi dan sang istri agar keinginan mereka terkabul. Kurang religius apalagi sosok presiden seperti beliau," kata YM.

Sebelumnya, pernyataan itu disampaikan YM saat memberikan ceramah dalam Diskusi Publik dan Pembekalan Relawan Pemenangan 01 se-Jawa Barat (Jabar) di Bandung.

Diskusi Publik dan Pembekalan Relawan Pemenangan 01 di Jabar ini merupakan hasil kerja sama  Jokowi-Ma'ruf (Jokma) dan Jaringan Alumni Mesir Indonesia (Jami). Diskusi ini dihadiri para narasumber, yaitu Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab yang sekaligus Dewan Penasihat Jami dan pendiri Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement