Ahad 03 Mar 2019 01:50 WIB

Seorang Warga Riau Kembali Diterkam Harimau

Harimau tersebut memangsa manusia karena merasa habitatnya telah diganggu.

Harimau Sumatra yang hidup di hutan tropis Sumatra.
Foto: pixabay
Harimau Sumatra yang hidup di hutan tropis Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMBILAHAN -- Seorang warga di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, kembali menjadi korban keganasan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Korban bernama Mardian (31 tahun) mengalami luka parah pada Sabtu (2/3).

Warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, itu menjadi korban gigitan binatang bertaring kuat itu saat bekerja menggesek kayu di hutan Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, bersama dua orang rekannya, Bujang dan Nahar, Sabtu (2/3), sekira pukul 13.00 WIB.

Kejadian tersebut diketahui bermula saat Bujang dan Nahar mendengar teriakan minta tolong dari Mardian yang bekerja dengan posisi di belakang kedua rekannya itu. Menanggapi teriakan tersebut, kedua rekannya menoleh ke belakang dan kaget melihat Mardian sedang digigit Harimau.

Setelah mencoba meminta bantuan kepada masyarakat, Mardian masih terlihat berada dalam terkaman harimau tersebut. Ia mengalami luka gigitan pada bagian punggung sebelah kanan dan luka gigitan pada bagian kepala, meski sudah berusaha melawan dengan cara menendang harimau.

Akibat dari beberapa luka parah yang dialaminya, Mardian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan untuk penanganan lebih lanjut.

Selama 2018, tercatat ada dua orang di Kabupaten Indragiri Hilir yang menjadi korban keganasan harimau. Para korban tersebut mengalami luka gigitan pada leher hingga akhirnya meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.

Petugas berwenang setempat berulang kali memperingatkan warga agar berhati-hati saat bekerja di wilayah hutan atau di pinggiran hutan. Harimau tersebut memangsa manusia karena merasa habitatnya telah diganggu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement