Ahad 03 Mar 2019 07:28 WIB

Iktikaf Masjid Sunda Kelapa Tampilkan 2 Dai Alumni Al Azhar

Anak dan remaja binaan MASK menampilkan hafalan Alquran.

Red: Irwan Kelana
Dr Amri Fatmi Anzis membimbing seorang mualaf mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Agung Sunda Kelapa.
Foto: Dok MASK
Dr Amri Fatmi Anzis membimbing seorang mualaf mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Agung Sunda Kelapa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat,  setiap awal bulan pekan pertama selalu mengawalinya dengan melaksanakan itikaf rutin  dan ceramah kajian keilmuan. Kegiatan tersebut diadakan pada Sabtu malam hingga Subuh berjamaah.

Rangkaian i’tikaf tersebut  diisi dengan ceramah  pada pukul 22.00 sampai jelang tengah malam, lalu istrirahat sejenak, setelah itu ceramah kedua (ceramah i’tikaf), qiyamullail, tadarus, dan shalat Subuh berjamaah. Kemudian kuliah Subuh dan ditutup dengan sarapan bersama.

Ketua Dewan Pengurus  Masjid Agung Sunda Kelapa H M Aksa Mahmud mengatakan, pada iktikaf tanggal 2-3 Maret 2019, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK)  menampilkan hal yang berbeda dari itikaf rutin sebelumnya. “Pada iktikaf kali ini kami menampilkan  anak-anak dan remaja peserta Pembinaan Anak-anak Asuh MASK (Paska) – yang selama ini mengikuti pengajian rutin setiap pekan – untuk membaca  hafalan Alquran mulai juzz 29 di depan seluruh jamaah MASK,” kata Aksa Mahmud dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/3).

photo
Habib Geys Abdurahman Assegaf Lc mengisi i'tikaf bulanan Masjid Agung Sunda Kelapa.

Ia menambahkan, pada iktikaf kali ini, MASK mengundang dua penceramah lulusan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir untuk memberikan tausiyah. Keduanya adalah Habib Geys Abdurahman Assegaf Lc yang mengupas  tema “Membantah syubhat orientalis terhadap  Rasulullah SAW”  dan Dr  Amri Fatmi Anzis  Lc, MA  (doktor aqidah filsafat) dengan tema “Menggapai puncak tauhid”. 

Setelah selesai kajian tengah malam dilanjutkan dengan shalat tahajud dan witir  berjamaah 11 rakaat dengan imam Syech Essam Al Mizgagi. “Seperti biasa, iktikaf rutin MASK dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan jamaah yang berasal dari Jadebotabek,”  tutur Aksa Mahmud.

Iktikaf bulanan MASK kali ini semakin syahdu dengan ikrar syahadat yang dilakukan oleh salah seorang jamaah. “Dr Amri Fatmi Anzis kami minta untuk mensyahadatkan salah seorang jamaah untuk menjadi mualaf,” ujarnya.

photo
Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), H M Aksa Mahmud (kedua dari kiri) bersama penceramah dan imam rawatib MASK.

Aksa menyebutkan, hampir setiap minggu selalu ada mualaf baru yang bersyahadat di MASK. “Mereka tidak hanya orang Indonesia. Bahkan, banyak juga orang asing yang mengucapkan syahadat di MASK. Para mualaf itu dibina melalui paguyuban mualaf MASK,” ucap Aksa Mahmud.

Seperti biasa, setiap hari Ahad pagi, MASK mengadakan Kuliah Dhuha yang dimulai pukul 06.00 sampai pukul 09.00. Rangkaian Kuliah Dhuha terutama terdiri dari shalat Dhuha (yang dilaksanakan sendiri-sendiri namun pada waktu yang bersamaan) dan ceramah Dhuha. “Pada kesempatan Kuliah Dhuha pagi ini, tausiyah diberikan oleh Ustaz Dr Ali Hasan Bahar MA,” kata Aksa Mahmud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement