Ahad 03 Mar 2019 09:03 WIB

Dua Hektare Lahan di Aceh Hangus Terbakar

Kebakaran lahan di Aceh diduga akibat puntung rokok.

Red: Nur Aini
Ilustrasi kebakaran lahan.
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Ilustrasi kebakaran lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TENGGARA -- Seluas dua hektare lahan yang ditumbuhi rerumputan dan semak belukar hangus terbakar diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan di Gampong (desa) Datuk Saudane, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, Sabtu (2/3).

"Diduga akibat puntung rokok, dua hektare lahan hangus terbakar di Aceh Tenggara," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Ahad (3/3).

Baca Juga

Kobaran api di lahan tersebut, kata dia, dilaporkan sudah dapat dipadamkan oleh petugas dari tim gabungan, yang terdiri dari unsur TNI/Polri, dan masyarakat setempat. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara mengerahkan satu unit mobil pemadam untuk melakukan upaya pemadaman titik api yang membakar semak belukar ini.

"Petugas dari tim gabungan yang turun ke lapangan, tidak menemui kendala berarti. Karena mayoritas semak belukar, masih dalam kondisi hijau," katanya.

Pihaknya memastikan tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran ini, baik korban jiwa maupun warga yang mengungsi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, dewasa ini cuaca di Aceh menunjukkan sedang memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju ke musim kemarau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, selama Februari 2019 merupakan masa peralihan cuaca dari musim penghujan menuju kemarau di wilayah paling Barat di Indonesia tersebut.

"Pada cuaca panas seperti saat ini berpotensi muncul angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement