REPUBLIKA.CO.ID, SINUNI -- Sekelompok perempuan dan anak-anak Yazidi dilaporkan kembali ke Irak dari Suriah pada Jumat (1/3) waktu setempat. Mereka berada dalam penahanan ISIS lebih dari empat tahun sampai pada akhirnya kembali ke negara asal.
Terdapat tiga perempuan dan 18 anak dalam satu kelompok. Seorang saksi mengatakan kepada Reuters, mereka disambut oleh penduduk Sinuni, sebuah kota Yazidi di utara gunung Sinjar.
Kembalinya kelompok itu dikonfirmasi oleh kantor Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) yang membantu mengembalikan orang Yazidi yang hilang. Seorang pejabat mengatakan, pihaknya telah membantu semaksimal mungkin dalam upaya membawa pulang orang-orang hilang tersebut.
Para perempuan dan anak kembali ke Irak setelah lebih dari empat tahun militan Negara Islam (ISIS) melancarkan serangan ke Sinjar, jantung Yazidi, pada 3 Agustus 2014.
Para militan menembak, memenggal kepala, membakar hidup-hidup, atau menculik lebih dari 9.000 anggota agama minoritas, dalam apa yang oleh PBB disebut sebagai kampanye genosida terhadap mereka. Menurut para pemimpin masyarakat, lebih dari 3.000 Yazidi hilang.