Sabtu 02 Mar 2019 22:19 WIB

Ekonomi Kreatif Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi

Sektor ini berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih

Plt Kasubdit Media Cetak Kementrian Komunikasi dan Informatika RI Farida Dewi Maharani
Foto: Istimewa
Plt Kasubdit Media Cetak Kementrian Komunikasi dan Informatika RI Farida Dewi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO – Untuk ke sekian kalinya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Kegiatan Flash Desain setelah beberapa kali diadakan di kota yang berbeda-beda. Bekerjasama dengan Tim Komunikasi Presiden (TKP), kegiatan menjadi media atau saluran penyampaian informasi tentang berbagai capaian pembangunan yang telah dilakukan pemerintah yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat.

“Flash Blogging dipilih karena memang menyasar anak muda - anak muda kreatif, karena merekalah tulang punggung kemajuan suatu bangsa di masa datang. Mereka memiliki kemampuan berinovasi dan berkreativitas mengembangkan ekonomi diri bahkan bangsanya,” ujar Plt Kasubdit Media Cetak Kementrian Komunikasi dan Informatika RI Farida Dewi Maharani di Manado, dalam rilisnya Sabtu (2/3).

Pemerintah, lanjut Farida, memiliki kewajiban untuk menjaga semangat anak-anak muda sebagai bagian percepatan pengembangan industri ekonomi kreatif di tanah air. Tujuan besarnya adalah turut mengakomodir tingginya jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mampu menggerakkan roda perekonomian negara dalam era pasar global saat ini.

“Kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian nasional sangat nyata. Nilai tambah yang dihasilkan ekonomi kreatif juga mengalami peningkatan setiap tahun,” ujar dia,

Ia membeberkan, pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia mencapai sekitar 5,76 persen. Artinya sektor ini berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan.

Di bidang IT, hingga 2020, potensi industri aplikasi, game hingga Internet of Things (IoT) di Tanah Air misalnya, diproyeksikan bisa mencapai USD130 miliar atau senilai Rp 1.734 triliun.

“Besarnya potensi ini tentu harus dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi digital, agar Indonesia bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” jelas dia.

Di tengah era industry 4.0 saat ini, ia mengungkapkan media sosial harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk hal yang positif, sebagai tempat berkreasi positif sehingga bisa bernilai ekonomi. Penyebaran konten kreatif juga akan menginspirasi masyarakat untuk melakukan sesuatu yang positif pula.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika diamanatkan untuk mengoordinasikan isu sektor menjadi isu tunggal untuk kemudian disampaikan ke seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kanal informasi. Salah satu kanal tersebut adalah Flash Desain seperti yang kita selenggarakan ini.

Mengangkat tema “Empat Tahun Indonesia Kreatif”. Sekali lagi kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang kreativitas menciptakan generasi muda yang optimis, berpikiran positif, religius, menjunjung nasionalisme, kebhinnekaan, serta menjadi pengguna media sosial yang bertanggungjawab.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement