REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menyampaikan keinginannya mengenakan pajak timbal balik atas impor dari India. Hal itu karena India mengenakan tarif impor yang tinggi untuk produk Amerika Serikat.
Ia mengatakan, ketika AS mengirim sepeda motor ke India, ada tarif 100 persen.
"Mereka menagih 100 persen. Dan ketika India mengirim sepeda motor kepada kami, kami dengan brilian tidak mengenakan biaya apa pun kepada mereka," kata dia dalam sebuah konferensi, dilansir dari Anadolu Agency, Ahad (3/3).
Karena itulah, Trump menuturkan bahwa dia ingin ada pajak balasan terhadap India. "Dan setidaknya saya ingin membebankan pajak," tuturnya.
Trump memang telah berulang kali memanggil pihak India atas tarif tinggi yang dikenakan pada produk impor dari AS. Selama pemerintahannya, AS telah membatasi visa H-1B, yang sebagian besar diberikan kepada pekerja teknologi India.
AS juga dilaporkan menimbang keputusan apakah akan menghapus India dari Generalized System of Preferences (GSP), sebuah program perdagangan untuk negara-negara berkembang yang memungkinkan barang-barang India, bernilai sekitar miliaran dolar AS, memasuki AS bebas bea.
Pada 2017, perdagangan antara AS dan India mencapai sekitar 126 miliar dolar AS. Pada tahun yang sama, New Delhi adalah mitra dagang terbesar ke-9 AS. "India adalah negara dengan tarif sangat tinggi. Mereka banyak menagih kami," ujarnya.