Ahad 03 Mar 2019 11:53 WIB

Pangalengan Banjir, Wabup Akan Evaluasi Kondisi Sungai

Wabup akan melakukan evaluasi bersama pihak perkebunan, kehutanan, dan warga

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Pengendara motor melintasi jalan di tepi Sungai Cisangkuy, Jalan Rancatungku, Pameungpeuk  yang tepiannya dipenuhi sampah, Selasa (25/9).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Pengendara motor melintasi jalan di tepi Sungai Cisangkuy, Jalan Rancatungku, Pameungpeuk yang tepiannya dipenuhi sampah, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras di Pangalengan, Jumat (1/3) sore menyebabkan air di anak Sungai Cisangkuy meluap dan menyebabkan banjir bandang. Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan akan melakukan evaluasi bersama pihak perkebunan, kehutanan, dan warga terkait banjir bandang di Kampung Rancamanyar tersebut. Ia pun meminta agar dilakukan pembinaan kepada petani yang menanam di lahan perkebunan.

"Kami imbau ke perkebunan (PTPN) untuk membina masyarakat yang menggunakan lahan untuk pertanian. Harus ada evaluasi terkait kehutanan, perkebunan, dan warga terkait penggunaan lahan," ujarnya, Ahad (3/3).

Dirinya mengungkapkan penanganan pascabencana dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung bersama instansi terkait dan warga. Mereka berkerja sama membersihkan material lumpur sisa banjir. "Ada tiga RW di kampung Rancamanyar, dampaknya limpahan air dan lumpur sehingga rumah terendam air dan lumpur, korban jiwa tidak ada," kata Gun Gun.

Dia menuturkan pihaknya sudah memeriksa pekerjaan sodetan sungai di hilir namun itu bukan penyebab banjir. Diperkirakan ada sumbatan-sumbatan dan akan segera dicek.

Salah seorang warga Desa Margamukti, Burhan Khoerudin, mengungkapkan hujan yang terjadi Jumat kemarin terjadi lebih deras daripada biasanya. Akibatnya, debit air di anak Sungai Cisangkuy melebihi kapasitas hingga akhirnya menciptakan banjir bandang.

"Curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan. Di kampungnya mah nggak besar, hujan biasa. Sampai alam Kertamanah dan taman uncal kebanjiran. Kalau dulu (banjir) parah nggak sampai ke sana," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement