REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fahd Pahdepie penulis sekaligus wirausahawan muda merilis buku terbarunya berjudul "Muda, Berdaya, Karya Raya", di acara Talkshow Islamic Book Fair (IBF) 2019 di JCC Senayan, Sabtu (2/3) lalu.
Fahd yang juga tokoh muda Australia ASEAN menjelaskan buku terbarunya mengisahkan tentang perjalanan hidupnya yang mencapai seperempat usia. "Ini merupakan buku jurnal hidup saya, catatan perjalanan quarter life crisis,"jelas dia.
Menurut Fahd, jika remaja berada di fase galau maka usia antara 20 hingga 30 ada pada usia krisis pertanyaan lanjutan. Remaja biasanya bergulat pada romansa remaja dan pendidikan kuliah, maka memasuki dewasa muda pertanyaan soal menikah dan karir mulai menghantui.
Ada tiga fase bagi Fahd yang telah dilaluinya sebagai dewasa muda. Memilih menikah muda bagi Fahd merupakan fase survival.
Kedua fase security, dimana setelah menikah banyak pilihan untuk meningkatkan kemapanandari segala hal baik karier maupun kepemilikan. Ketiga fase sukses.
"Bagi saya, sukses bukan sekadar banyaknya harta dan seberapa jauh menjelajah dunia, tetapi arti sukses adalah memiliki kelebihan disaat keadaan telah cukup," jelas dia.
Misalnya ketika cukup memiliki rumah satu lantai, tetapi kita memiliki rumah dua lantai. Ketika cukup memiliki motor tetapi, ternyata kita sudah memiliki mobil.
Fase keempat, signifikan artinya menjadi sebaik-baiknya orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam buku barunya ini Fahd mengisahkan bagaimana proses itu dia alami hingga fase terakhir.
Satu hal upaya signifikan yang ingin dia lakukan adalah menjual buku tersebut dan hasil royaltinya untuk membantu seorang fahd kecil di kisah masa lalunya.
"Fahd kecil pernah kehabisan uang dan tersesat ketika pulang ke rumah, dalam keadaan lapar menunggu keluarga menjemput. Dengan upaya ini saya berharap akan berkurang Fahd kecil yang sulit ketika dalam perjalanan kehabisan bekal," jelas dia.
Pemilik beberapa kafe dan restoran ini memang sudah sejak lama memiliki program membayar makan untuk pembeli setelahnya. Ini membantu sekali mereka yang memang membutuhkan makan bukan hanya kaum dhuafa.