REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi masih sangat aktif. Berstatus waspada, belakangan awan panas guguran menjadi aktivitas yang banyak dikeluarkan dan tentu saja harus diwaspadai masyarakat sekitar.
Pada Sabtu (2/3) saja, setidaknya terjadi 10 kali guguran awan panas yang tercatat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Jarak luncur awan panas maksimal 2.000 meter.
Secara umum, sebanyak 10 guguran awan panas itu memiliki amplitudo 52-70 milimeter berdurasi 56-190 detik. TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menemukan sejumlah titik alami hujan abu tipis atas kejadian itu.
Ada pula 103 kali guguran, 19 hembusan, enam gempa frekuensi lemah, enam gempa fase banyak satu vulkanik dangkal dan dua tektonik jauh. BPPTKG turut mencatat empat kali guguran lava pijar ke Kali Gendol.