Ahad 03 Mar 2019 16:58 WIB

Warga Diminta Waspadai Aktivitas Merapi Saat Hujan

Berstatus waspada Gunung Merapi masih sangat aktif mengeluarkan guguran awan panas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Gunung Merapi. Warga menyaksikan aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi di Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Gunung Merapi. Warga menyaksikan aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi di Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi masih sangat aktif. Berstatus waspada, belakangan awan panas guguran menjadi aktivitas yang banyak dikeluarkan dan tentu saja harus diwaspadai masyarakat sekitar.

Pada Sabtu (2/3) saja, setidaknya terjadi 10 kali guguran awan panas yang tercatat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Jarak luncur awan panas maksimal 2.000 meter.

Baca Juga

Secara umum, sebanyak 10 guguran awan panas itu memiliki amplitudo 52-70 milimeter berdurasi 56-190 detik. TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menemukan sejumlah titik alami hujan abu tipis atas kejadian itu.

Ada pula 103 kali guguran, 19 hembusan, enam gempa frekuensi lemah, enam gempa fase banyak satu vulkanik dangkal dan dua tektonik jauh. BPPTKG turut mencatat empat kali guguran lava pijar ke Kali Gendol.