Ahad 03 Mar 2019 17:54 WIB

Aksi Panggung Irit Bicara GoGo Penguin di Java Jazz

Selama satu jam tampil GoGo Penguin irit bicara

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Aksi band Gogo Penguin pada gelaran BNI Java Jazz Festival 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Aksi band Gogo Penguin pada gelaran BNI Java Jazz Festival 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musik GoGo Penguin menggebrak panggung di hari kedua perhelatan musik Java Jazz Festival 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Band asal Manchester, Inggris, itu tampil di Hall B1 Traveloka, Sabtu (2/3) petang.

Pemain bas Nick Blacka, pianis Chris Illingworth, dan penabuh drum Rob Turner hadir di atas panggung. Tanpa basa-basi, mereka segera memulai dengan lagu pertama, One Percent. Seusai lagu, barulah Blacka bicara mewakili kedua rekannya.

"Halo. Kami GoGo Penguin. Ini pertama kalinya kami ke Indonesia. Terima kasih telah hadir dan mendengarkan musik kami," ujar Blacka.

Selama satu jam, GoGo Penguin irit bicara. Mayoritas lagu diakhiri dengan "terima kasih", lalu berlanjut ke tembang lain. Sesekali Blacka menyebutkan judul lagu berikutnya, yang juga sudah tertera pada kedua layar di sisi panggung.

Sebelum memulai lagu Window, Blacka memperkenalkan dirinya dan dua personel lain kepada penonton. Malam itu, busana mereka cukup santai. Blacka dan Illingworth memakai kaus dan celana jins. Hanya Turner yang mengenakan kemeja.

Kemudian, tanpa banyak bicara, dia terus saja melanjutkan dengan lagu lain. GoGo Penguin membawakan total delapan lagu malam itu, termasuk Bardo, A Hundred Moons, Strid, Reactor, dan Transient State.

Tiap alat musik memberikan warna kuat pada lagu-lagu instrumental mereka. Dentuman drum, denting piano, serta betotan bas bergabung menjadi komposisi padu. Pada beberapa bagian lagu, harmonisasi itu terdengar unik seperti gumaman.

Walaupun komunikasi GoGo Penguin dengan penonton selama di panggung amat minimalis, penampilan mereka tetap menghibur dan memuaskan. Ketiga personel hanya berfokus pada instrumen masing-masing sehingga perhatian penonton pun terpusat pada musik.

"Terima kasih banyak. Sangat menyenangkan ada di sini. Berikut ini lagu kami yang terakhir," kata Blacka lugas, sebelum dia dan kedua rekannya memainkan Hopopono sebagai penutup.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement